Ambon, Tribun-Maluku.com : Dalam menanggulangi wabah Covid-19 di Maluku, Gugus Tugas Percepatan penanganan Covid-19 Maluku menggandeng tokoh Agama di daerah setempat.
Uskup Diosis Amboina Mgr. Petrus Canisius Mandagi, M.S.C di Kantor Gubernur Maluku, Rabu (6/5/2020), mengucapkan terima kasih karena tokoh agama dilibatkan dalam penanggulangan Covid-19.
Menurutnya, saat ini para tokoh agama diminta untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, untuk itu masyarakat diminta untuk bisa mengikuti instruksi Pemerintah daerah Maluku agar wabah Covid yang sementara terjadi bisa segera berakhir.
Saat ini, kata Uskup, masih terlihat banyak masyarakat yang tidak mentaati instruksi Pemerintah sehingga perlu adanya ketegasan, tidak ada lagi kerumunan orang-orang serta keputusan dari Kemenag agar ibadah bersama ditiadakan tetapi masih saja dilakukan.
Dalam ketegasan tersebut, Uskup memandang perlu adanya penanganan dari aparat keamanan yaitu TNI / Polri agar bisa menindak masyarakat yang tidak mentaati peraturan.
Mandagi menjelaskan dengan adanya Wabah Covid-19 ini, maka efek yang dirasakan adalah ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat Maluku.
Dijelaskan dengan adanya Covid-19 maka pastinya manusia akan merasa sengsara dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Kita tidak akan mati karena Covid, tetapi kita akan mati karena kelaparan, karena tidak bisa mencari dan sebagiannya,” ujar Mandagi.
Namun menurut Mandagi, patut disyukuri karena saat ini ada jaring pengaman sosial untuk masyarakat ekonomi lemah, karena ada dana yang sudah disediakan bagi masyarakat oleh Pemerintah.
Dia juga mengharapkan kepada Pemerintah agar mewaspadai pembagian sembako agar tepat sasaran.
“Saat ini banyak sekali orang yang mempunyai mobil juga berteriak sebagai orang yang membutuhkan bantuan, sementara masyarakat yang membutuhkan tidak mendapatkan,” ucapnya.
Mandagi juga meminta kepada media agar membantu penanganan Covid-19 ini dalam pemberitaan, yaitu melalui satu pintu seperti yang sudah disepakati sebelumnya.
“Dengan adanya pemberitaan satu pintu, tidak ada lagi berita-berita Hoax sehingga berita yang nantinya dinaikan adalah berita yang resmi,” tandasnya.