Ambon, Tribun Maluku : Penambahan kuota Siswa SMA Negeri Siwalima Ambon, tidak berpengaruh pada aktivitas belajar, malahan dengan bertambah siswa pada SMA unggulan tersebut bisa membantu nasib para guru Akreditasi yang ada di SMA Siwalima Ambon.
Demikian penjelasan Kepala SMA Negeri Siwalima Ambon, Nasir Tidore S.Pd, M.Pd kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (13/6/2023)
Tidore mengakui, sesuai keputusan bersama Penerimaan Peserta Didik Baru SMA Negeri Siwalima Ambon sebanyak 70 siswa, namun menurutnya, dalam pelaksanaan sebagai kepala sekolah dirinya juga memikirkan nasib Guru Sertifikasi kedepan.
, “Tapi dalam pelaksanaannya, Katong (Kita) berpikir Guru Sertifikasi di sekolah memang banyak serta mencukupi, dan untuk guru sertifikasi satu guru harus 24 jam mengajar, ” ujarnya.
Menurutnya, dulunya, Guru sertifikasi untuk bisa memenuhi waktu mengajarnya 6 jam para guru bisa mengajar di sekolah lain, namun saat ini tidak lagi bisa
Untuk itu pihak sekolah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, agar penambahan kuota bisa dilaksanakan untuk memenuhi waktu mengajar guru Sertifikasi.
Dirinya juga mengakui, kalau nantinya dengan adanya penambahan kuota siswa baru, akan muncul permasalahan yaitu soal pembiayaan.
Dengan kuota 90 itu menurutnya belumlah cukup, karena untuk satu kelas terdiri dari 36 siswa, untuk itu masih dibutuhkan siswa untuk memenuhi 3 atau 4 kelas
Dijelaskan, sesuai yang disepakati di Dewan kuota sebesar 70 siswa, namun akuinya, masih belum memenuhi 3 kelas.
Pasalnya menurut Kesekian, untuk saat ini diperlukan siswa sebesar 118 siswa untuk 3 ruang kelas
, “Kalau 30 untuk 3 kelas, laporan Dapodik dia belum masuk sebagai kelas mengajar, karena laporan kelas mengajar itu 36, dan Kedepan nantinya cuma 6 kelas maka banyak guru yang tidak bisa memenuhi sertifikasi mengajarnya, ,” Ujarnya.
Ditambahkan pula, untuk makan minum yang disediakan bagi siswa SMA Siwalima sebanyak 429 siswa
Saat ini jumlah siswa yang ada sebanyak 300 siswa, dan apabila ditambahkan dengan 90 yang baru masuk ini menjadi 390 siswa.
, “Dibandingkan dengan kemarin mereka lebih banyak dengan demikian, berarti dong masih bisa makan, ” Ujarnya.
Dengan demikian, menurutnya, adanya penambahan kuota ini tidak menjadi masalah bagi makan minum siswa-siswi SMA unggulan tersebut.
Selain makan minum, untuk asrama sendiri dirinya mengakui akan terjadi kekosongan, karena awalnya yang ditampung 429 siswa, kini hanya 390 siswa
, “Saat ini yang katong pikir ini nasib guru sertifikasi, kalau tidak ada penambahan siswa, mereka mau mengajar gimana, “ujarnya.
Dirinya mengakui pada waktu pertemuan dengan DPRD tidak sempat menyampaikan nasib para guru.
Namun dirinya yakin nantinya para Anggota DPRD pasti akan memikirkan nasib para guru sertifikasi di SMA Siwalima Ambon.
, ” Tidak mungkin guru yang mengajar disini tidak sertifikasi, malah sekarang ada 8 orang yang Berproses untuk sertifikasi, berarti semua guru sudah bersertifikasi, “ujar Tidore.
Dirinya mengakui, kalau takut apabila kedepan para guru yang tidak bisa memenuhi sertifikasinya akan minta pindah, bagaimana nasib sekolah ini
, ” Guru kota Ambon dong tahu kondisi ini, dong senk (Tidak) mau pindah di sekolah ini, ” Tuturnya.
Terkait dengan adanya siswa berprestasi yang berasal dari orang tua mampu menurut Tidore ada beberapa kriteria yang dikatakan mampu dan tidak mampu.
Dijelaskan, untuk pegawai golongan tiga, apabila mempunyai anak 4 atau 5 orang dibagi dengan pendapatannya pastilah masuk kategori tidak mampu.
, “Untuk itu kita buat kategori pegawai yang pendapatan dibawah 4 juta masuk kategori tidak mampu, “tuturnya, sambil menambahkan, berdasarkan data yang diisi siswa sesuai dengan kemampuan orang tuanya.
Terkait informasi adanya titipan, menurutnya tidak sama sekali, pasalnya anak-anak tersebut melalui tes untuk mengetahui prestasi anak tersebut
Ada sekitar 53 anak yang jatuh pada Administrasi dengan kategori orang tua mampu, sedangkan yang sisa ini adalah anak-anak dengan kategori tidak mampu
Dengan bertambahnya kuota siswa, dirinya berharap agar DPRD juga mau melihat kondisi guru yang mengajar di SMA Siwalima Ambon.
, “Bukan persoalan ansih mengajar saja, tetapi Guru juga punya sertifikasi, soal mengajar 1 atau 2 kelas tidak masalah, tetapi persoalan sertifikasi guru juga bermasalah , apabila kelas berkurang maka otomatis jam mengajar berkurang makan terancam sertifikasi mereka tidak didapatkan, ” Tuturnya