Ambon, Tribun Maluku : Sebagai tiket pulang sekolah para Siswa , SMP Negeri 13 Ambon menggalakan Spentilas Bisa
Kepada Wartawan, Senin, (13/11/2023) Kepala Sekolah SMP Negeri 13 Ambon Yandiana T. Plating, S.Si menjelaskan Spentilas Bisa’ adalah kegiatan rutinitas yang saat ini tengah digalakkan di lembaga pendidikan SMP Negeri 13 Ambon.
Dimana bersifat wajib karena merupakan tiket bagi siswa bisa masuk dan pulang dari lingkungan sekolah.
Sepintas nama kegiatan ini tentu mengandung tanda tanya bagi orang luar yang baru mengenal lingkungan sekolah ini, Spentilas Bisa adalah singkatan dari “SMP Negeri Tiga Belas Bersih Indah Sehat Aman.
Menurutnya, melalui kegiatan ini siswa diwajibkan untuk menumbuhkan budaya tertib sampah selama berada di lingkungan sekolah.
Menurut Kepsek, kegiatan ini merupakan program dari kesiswaan dan keamanan sekolah untuk membudayakan tertib sampah bagi siswa selama masa atau jam sekolah.
“Melalui kegiatan Spentilas Bisa ini, siswa saat akan memasuki lingkungan sekolah wajib memungut sampah yang ditemui untuk dibawa sebagai tiket masuk pintu pagar sekolah begitu juga saat jam pulang sekolah siswa wajib memiliki tiket pulang berupa sampah yang ditemui di dalam halaman sekolah.
Di depan pintu pagar masuk itu sudah ada tempat sampah berukuran jumbo yang dijaga oleh guru piket dan security. Mereka ini akan memastikan setiap siswa memiliki tiket saat jam masuk dan pulang sekolah.
Setelah siswa membawa sampah dan dibuang ke dalam bak sampah barulah siswa diijinkan masuk atau pulang melalui pintu pagar sekolah. Setelah seluruh siswa sudah pulang barulah guru piket dan security memilah sampah sampah tersebut sesuai jenis sampah organik dan sampah anorganik kemudian dimasukan untuk pupuk green house,” jelas Plating.
Menurutnya, program ini sudah dijalankan selama 2 tahun di lembaga pendidikan yang dipimpinnya.
“Program ini sudah dua tahun berjalan, dan dari pantauan terlihat kesadaran siswa akan tertib sampah ini semakin baik karena sampah merupakan tiket untuk masuk dan pulang sekolah,” ungkap Kepsek.
Dikatakan, melalui kebiasaan ini nantinya di setiap akhir semester ada penilaian terhadap Kelas yang paling bersih dimana yang mendapat predikat itu akan diberikan reward atau hadiah.
“Jadi kebiasaan menjaga kebersihan sekolah ini nanti akan berujung pada penilaian kelas terbersih di setiap akhir semester. Dalam penilaian ini bukan hanya kebersihan kelas yang dinilai tetapi peraturan dan tata tertib di kelas, jurnal kelas, absensi guru dan siswa, struktur kelas, pojok baca, punya Mading itu semuanya dinilai.
Kelas yang mendapat peringkat pertama akan mendapat hadiah sebesar dua juta rupiah, peringkat kedua memperoleh 1,5 juta rupiah dan peringkat ketiga 1 juta rupiah.
Kita juga akan mulai mengadakan penilaian terhadap walikelas terbaik mulai tahun ini dan tentu ada hadiah yang diberikan kepada mereka,” tutup Plating.
Pada pantauan di sekolah saat pulang, terlihat para siswa berlomba memungut sampah yang ada di halaman sekolah dan sekitarnya yang akan dijadikan sebagai tiket untuk meninggalkan sekolah