Ambon, Tribun Maluku: Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku, Dra. Renta Rego meninjau secara langsung kegiatan Audit Kasus Stunting (AKS) pada keluarga sasaran di Kelurahan Galaydubu Kecamatan Pulau Pulau Aru Kabupaten Kepulauan Aru, pada Selasa (7/11/2023).
Kegiatan AKS yang dilaksanakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Kepulauan Aru itu, ikut melibatkan Tim Pendamping Keluarga (TPK) setempat dan Tenaga Gizi dari Puskesmas Dobo.
Dalam kunjungan tersebut, Kaper BKKBN Maluku didampingi oleh Kepala Dinas P2KB Kepulauan Aru, dr. Hendrik Darakay, M.Kes dan Staf, Sekretaris BKKBN Maluku, Mince Ubro, S.Hut, M.Si, Perencana Ahli Muda BKKBN Maluku, Siti Rohani, SE serta Penyuluh Keluarga Berencana (PKB).
Pada kegiatan AKS itu dilakukan pengukuran pada balita, ibu hamil di timbang, di ukur lingkar lengan (Lila), dan pengisian kertas kerja lainnya.
Sasaran AKS adalah ibu hamil, ibu pasca salin, calon pengantin (Catin) dan balita.
Mantan Kaper BKKBN Provinsi Maluku Utara itu, juga meninjau kondisi rumah sasaran Audit Kasus Stunting, untuk melihat dan memastikan kondisi sanitasi di rumah tersebut seperti apa.
Dalam kunjungan AKS tersebut Renta Rego berkenaan memberikan bantuan berupa telur 1 rak dan beras 5 kg, kepada satu orang ibu hamil dan satu keluarga yang mempunyai dua anak balita beresiko stunting.
Pada kesempatan itu Kaper BKKBN Maluku memberikan edukasi sekaligus meminta kepada ibu hamil untuk memeriksa kesehatan ke Posyandu secara berkala, memperhatikan gizi dan perlu memakai KB.
Sementara untuk anak beresiko stunting, kata Renta, para orang tua harus memperhatikan kebutuhan gizi anak.
Untuk diketahui, Keluarga Berisiko Stunting adalah Keluarga yang memiliki satu atau lebih faktor risiko Stunting yang terdiri dari keluarga yang memiliki anak remaja puteri/calon pengantin, Ibu Hamil, Anak usia 0-59 bulan, berasal dari keluarga miskin, pendidikan orang tua rendah, sanitasi lingkungan buruk, dan air minum tidak layak.