Ambon, Tribun-Maluku.com : ketua Umum Ikatan Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa Pelauw (IPPMAP) Muhamad Syarief Tuasikal Rabu (26/1/2022) di Ambon, mengklarifikasi persoalan Pelauw, Ori dan Kariuw yang terjadi adalah persoalan tapal batas.
, “Peristiwa tadi yang terjadi, Pelauw, Ori dan Kariuw adalah murni persoalan tapal batas, bukan persoalan SARA, ” Ujar Tuasikal.
Untuk itu dirinya menghimbau kepada seluruh masyarakat di Maluku, terkhusus di Kota Ambon untuk tidak menyebar berita Hoax.
Dirinya juga ingin mengklarifikasi statmen dari Abdul Rifki Al Hamid, kalau gereja dibakar oleh warga Pelauw dan Ori.
Menurutnya, sampai saat ini gereja di Kariuw tidaklah dibakar , dan apa yang disampaikan Al Hamid tidaklah benar, mereka tahu betul kalau tempat ibadah tidaklah boleh dibakar dalam kondisi apapun.
Ia juga sangat menyesalkan pemberitaan pada media sosial, Elektronik maupun cetak yang dinilainya tidak berimbang.
Karena dalam pemberitaan tersebut tidak dinyatakan korban dari Pelauw sendiri 3 orang yang meninggal dunia.
, “Saudara sepupu saya sendiri yang namanya Hamka Tuasikal juga meninggal dunia dan 3 orang mengalami luka serius, kena tembak senjata api, ” Ujarnya.
Terkait yang menembak 3 warga Pelauw menurut Ketua Umum IPPMAP pihaknya akan memberikan pres rilis secepatnya.
Untuk itu sebagai insan yang beriman, bertakwa dan cinta damai, dirinya tidak mau peristiwa tahun 1999 terulang lagi .
Ia menambahkan, peristiwa Tapal Batas ini sudah disampaikan pada bulan September 2021 di Polda Maluku untuk aparat keamanan memediasi persoalan tapal batas tersebut.
Dan pihaknya juga pernah menyampaikan kalau peristiwa tapal batas dapat mengakibatkan konflik kedua negeri dan inilah yang terjadi.
Untuk itu dirinya meminta kepada masyarakat di Maluku terkhusus di Kota Ambon untuk bisa menahan diri dan tidak terprovokasi berita Hoax , sesungguhnya Gereja tidak dibakar dan persoalan ini adalah persoalan tapal batas.