AMBON, Tribun-Maluku.com
Ujian nasional (UN) merupakan Barometer bagi kualitas penyelenggaraan pendidikan secara nasional, tetapi secara khusus di kota Ambon diperketat untuk mendapatkan kualitas pendidikan.
Demikian penyampaian Walikota Ambon Richard Louhenapessy di sela-sela penyelenggaraan UN Nasional senin (15/4).
Untuk mendapatkan hasil ujian yang berkualitas, tandas Louhenapessy, maka soal-soal UN nasional di jaga dengan ketat yang di Back Up langsung oleh pihak kepolisian.
Ujian yang dilaksanakan saat ini, jelasnya, biasanya menjadi sesuatu yang sangat menakutkan, tetapi ujian itu merupakan sebuah proses evaluasi yang telah dijalani anak-anak selama tiga tahun. Jadi apabila telah berlatih selama tiga tahun maka menjelang UN ini tidaklah ada hal yang perlu dikhawatirkan oleh anak-anak.
Mekanisme distribusi bahan ujian, menurut Louhenapessy, dipantau serta diawasi secara ketat dan dirinya meminta agar Kepala Dinas Pendidikan Kota untuk satu jam sebelum UN dilaksanakan sudah diserahterimakan pada sekolah-sekolah.
Ia menambahkan kalau yang bertanggung jawab untuk melakukan pendistribusian soal-soal tersebut adalah tenaga-tenaga dosen dari UNPATTI.
Dirinya mengharapkan dengan mekanisme yang dilakukan bisa menghasilkan sebuah hasil UN yang betul-betul objektif dan bisa lebih bagus dari tahun kemarin.
” Bagi saya bukan presentase lulusnya yang besar, tetapi kualitasnya yang bermutu, jadi bila di ambon lulusnya Cuma 73 atau 80 buat saya itu tidak ada masalah, tetapi itu adalah sebuah prestasi yang obyektif,” tuturnya.
Sementara itu menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon, Beny Kainama, S.Pd ditempat yang sama menyampaikan, jumlah peserta UN sebanyak 6462 siswa untuk 48 sekolah yang terbagi untuk SMA 36 sekolah dengan jumlah peserta sebanyak 4978 siswa, sedangkan SMK 12 sekolah dengan peserta UN 1484 siswa.
Ia menambahkan, selain Ujian nasional untuk SMA, SMK/MA yang dilaksanakan pada pagi ini, adapula Ujian paket C yang dilaksanakan pada siang hari dengan jumlah 371 peserta ujian yang akan dilaksanakan pada tujuh lokasi yang berbeda pada sekolah-sekolah dasar.
Dijelaskan Kainama, pada saat pelaksanaan UN saat ini ada beberapa peserta yang tidak bisa mengikuti Un dikarenakan sakit maupun kecelakaan, tetapi tidaklah menutup kemungkinan bagi mereka untuk mengikuti ujian susulan.
Dirinya mengharapkan hasil daripada Ujian nasional tersebut adalah bisa mendapatkan hasil-hasil ujian yang berkualitas seperti yang diharapkan walikota Ambon. (TM-05)
Ujian nasional (UN) merupakan Barometer bagi kualitas penyelenggaraan pendidikan secara nasional, tetapi secara khusus di kota Ambon diperketat untuk mendapatkan kualitas pendidikan.
Demikian penyampaian Walikota Ambon Richard Louhenapessy di sela-sela penyelenggaraan UN Nasional senin (15/4).
Untuk mendapatkan hasil ujian yang berkualitas, tandas Louhenapessy, maka soal-soal UN nasional di jaga dengan ketat yang di Back Up langsung oleh pihak kepolisian.
Ujian yang dilaksanakan saat ini, jelasnya, biasanya menjadi sesuatu yang sangat menakutkan, tetapi ujian itu merupakan sebuah proses evaluasi yang telah dijalani anak-anak selama tiga tahun. Jadi apabila telah berlatih selama tiga tahun maka menjelang UN ini tidaklah ada hal yang perlu dikhawatirkan oleh anak-anak.
Mekanisme distribusi bahan ujian, menurut Louhenapessy, dipantau serta diawasi secara ketat dan dirinya meminta agar Kepala Dinas Pendidikan Kota untuk satu jam sebelum UN dilaksanakan sudah diserahterimakan pada sekolah-sekolah.
Ia menambahkan kalau yang bertanggung jawab untuk melakukan pendistribusian soal-soal tersebut adalah tenaga-tenaga dosen dari UNPATTI.
Dirinya mengharapkan dengan mekanisme yang dilakukan bisa menghasilkan sebuah hasil UN yang betul-betul objektif dan bisa lebih bagus dari tahun kemarin.
” Bagi saya bukan presentase lulusnya yang besar, tetapi kualitasnya yang bermutu, jadi bila di ambon lulusnya Cuma 73 atau 80 buat saya itu tidak ada masalah, tetapi itu adalah sebuah prestasi yang obyektif,” tuturnya.
Sementara itu menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon, Beny Kainama, S.Pd ditempat yang sama menyampaikan, jumlah peserta UN sebanyak 6462 siswa untuk 48 sekolah yang terbagi untuk SMA 36 sekolah dengan jumlah peserta sebanyak 4978 siswa, sedangkan SMK 12 sekolah dengan peserta UN 1484 siswa.
Ia menambahkan, selain Ujian nasional untuk SMA, SMK/MA yang dilaksanakan pada pagi ini, adapula Ujian paket C yang dilaksanakan pada siang hari dengan jumlah 371 peserta ujian yang akan dilaksanakan pada tujuh lokasi yang berbeda pada sekolah-sekolah dasar.
Dijelaskan Kainama, pada saat pelaksanaan UN saat ini ada beberapa peserta yang tidak bisa mengikuti Un dikarenakan sakit maupun kecelakaan, tetapi tidaklah menutup kemungkinan bagi mereka untuk mengikuti ujian susulan.
Dirinya mengharapkan hasil daripada Ujian nasional tersebut adalah bisa mendapatkan hasil-hasil ujian yang berkualitas seperti yang diharapkan walikota Ambon. (TM-05)





