Ambon, Tribun Maluku. Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura (Unpatti)Ambon, kembali melahirkan 36 dokter baru dalam acara Pengambilan Sumpah Lulusan Pendidikan Dokter Periode Oktober 2025 yang digelar di Gedung Plaza Presisi Polda Maluku, Rabu (22/10/2025).
Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Pattimura, Prof. Dr. Dominggus Malle, S.Pt., M.Sc, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelantikan ini menandai keberhasilan mahasiswa dalam menyelesaikan dua tahap penting pendidikan kedokteran, yakni program sarjana dan profesi dokter.
“Universitas Pattimura berkomitmen menjaga kualitas pendidikan kedokteran melalui proses seleksi dan pembelajaran yang ketat. Ketentuan akademik, termasuk batas minimal IPK, diterapkan sebagai upaya menjaga mutu lulusan agar memiliki kompetensi unggul dan integritas tinggi,” ujar Prof. Malle.
Ia jua menekankan, profesi dokter memiliki tanggung jawab besar karena berhubungan langsung dengan keselamatan manusia.
Lulusan Fakultas Kedokteran Unpatti, kata dia, harus mampu bersaing secara nasional dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Maluku.
Prof. Malle juga menyoroti tantangan layanan kesehatan di wilayah kepulauan yang masih perlu ditingkatkan.
Menurutnya, kehadiran Fakultas Kedokteran Unpatti diharapkan mampu membantu pemerintah daerah dalam memperbaiki sistem dan kualitas layanan kesehatan.
Sebagai langkah strategis, Universitas Pattimura berencana membuka program pendidikan dokter spesialis yang ditargetkan mulai menerima mahasiswa pada tahun mendatang.
Program ini diharapkan dapat memperkuat sistem pelayanan kesehatan di Maluku sekaligus membuka peluang pengembangan karier bagi para dokter lulusan Unpatti.
Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Unpatti, dr. Farah Christina Noya, M.HPEd., Ph.D, mengatakan, pelantikan ini bukan hanya pengakuan akademik, tetapi juga sebuah tanggung jawab moral dan sosial bagi para dokter baru untuk berkontribusi terhadap peningkatan kesehatan masyarakat.
“Fakultas Kedokteran Unpatti memiliki visi menjadi pusat pendidikan dokter berbasis laut-pulau yang berdaya saing nasional dan internasional,” ujarnya.
Untuk mewujudkan visi tersebut, fakultas mengembangkan program Archipelago Academic Health Hub (AAHH), sebuah jejaring pendidikan yang menghubungkan kampus dengan pusat layanan kesehatan di berbagai pulau di Maluku.
Transformasi ini, menurut dr. Farah, membutuhkan dukungan lintas sektor, terutama dalam penyediaan sarana pendidikan dan rumah sakit tipe C yang berpotensi menjadi wahana pendidikan profesi dokter.
Pemerintah Provinsi Maluku melalui Sekretaris Daerah Provinsi Maluku, Ir. Sadali Ie, M.Si., IPU, memberikan apresiasi kepada Unpatti atas keberhasilannya melahirkan 36 dokter baru.
Ia menilai momentum ini sebagai langkah penting dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta memperkuat pembangunan sumber daya manusia di bidang kesehatan.
“Para dokter baru diharapkan mampu mengabdi dengan semangat dan tanggung jawab terhadap masyarakat, terutama di daerah kepulauan yang memiliki tantangan aksesibilitas tinggi,” ujar Sadali Ie.
Acara pelantikan ditutup dengan penandatanganan surat keputusan oleh 36 dokter baru dan penyerahan lulusan kepada Ketua IDI Maluku, dilanjutkan dengan penyerahan SK oleh Sekretaris Daerah Provinsi Maluku.






