Dobo, Tribun-Maluku.com: Wakil Bupati Kepulauan Aru, Muin Sogalrey menyampaikan bahwa sesuai dengan visi dan misinya organisasi Dharma Wanita Persatuan (DWP) bertujuan menghimpun dan memberdayakan perempuan yang merupakan istri dari Aparatur Sipil Negara (ASN), baik di kementerian, pemerintah daerah serta lembaga pemerintah.
Hal ini disampaikan Wabup Sogalrey saat memberikan sambutan di Hari Ulang Tahun (HUT) Dharma Wanita Persatuan ke-24, Kamis (14/12/2023) di gedung Kesenian Sitakena Dobo.
Menurutnya, Organisasi ini bersifat independen tidak terkontasi dari partai politik dan yang terpenting dapat membina istri-istri ASN.
“Saat ini kita berkumpul dalam selebrasi peringatan HUT ke-24 Dharma Wanita Persatuan yang diselenggarakan oleh pengurus Kabupaten Kepulauan Aru,” ucapnya.
Sogalrey katakan, sesuai tema yang diusung tahun ini yakni “Peran Strategis Perempuan Dalam Pembangunan Berkelanjutan” menegaskan peran perempuan itu sangat besar, sebagai ibu rumah tangga sebagai pendidik untuk anak-anaknya, serta sebagai warga dan masyarakat dan juga sebagai istri dari ASN.
Selaku pemerintah daerah, dirinya mengapresiasi langkah Pengurus DWP di Kabupaten Kepulauan Aru yang selangkah lebih maju telah menunjukkan eksistensinya dengan aktivasi dan penataan kelembagaan organisasi di seluruh OPD sebagai kader dharma wanita.
“Hal ini menunjukkan bahwa organisasi istri-istri ASN ini siap memberikan kontribusi penuh kepada pemerintah daerah, sebab tanpa istri yang pintar, tanpa organisasi yang hebat, tanpa istri yang smart, tidak akan lahir para ASN yang smart,” papar Sogalrey.
Untuk itu, DWP tingkat Kabupaten Kepulauan Aru harus juga ikut serta dalam membantu pemerintah daerah mensejahterakan masyarakat jargaria di bidang pendidikan, kesehatan, advokasi gender serta pemberdayaan ekonomi kemasyarakatan.
Kepada pengurus dan kader, orang nomor dua di daerah ini berharap, dapat membangun persatuan agar dapat mendedikasikan harapan besar ini.
“Bukan hanya para suami atau sesama kader di lingkup kerja saja tetapi lebih daripada itu kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Kepulauan Aru, dengan membangun kebersamaan dan bergandengan tangan menghadapi setiap persoalan yang terjadi,” ujar Sogalrey.
Pada kesempatan tersebut, Wabup dua periode ini menitipkan lima pesan penting kepada DWP Kepulauan Aru.
Pertama, Dharma wanita persatuan Kabupaten Kepulauan Aru hendaklah bersinergi dalam mengupayakan terwujudnya 8 isu kekinian yang perlu menjadi perhatian bersama yakni pornografi, hoax, penyalahgunaan narkoba komam pindah kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak, isu sara, keberadaan LGBT serta KKN.
Kedua, junjung tinggi nilai kehidupan, moral etik dan menjaga wibawa suami dan pemerintah, menjaga rahasia jabatan pekerjaan dan profesi suami, serta tidak menjadi sumber persoalan dan konflik di tengah masyarakat.
Ketiga, menjaga netralitas dan moral etika dan kesopanan baik berbicara, berbusana serta bertindak dan berkarya di manapun berada sehingga menjadi role model yang baik bagi semua orang.
Keempat, manfaatkan program kerja menjadi instrumen yang efektif dalam menciptakan generasi muda Jargaria yang tangguh dan berdaya saing tinggi, yang memiliki komitmen memfasilitasi, membina dan juga mendukung kreativitas program dan kegiatan dengan mengedukasi dan mensosialisasikan upaya peningkatan kesehatan reproduksi remaja serta pencegahan dan pengurangan angka stunting di daerah kita tercinta.
Kelima, Tingkatkan partisipasi aktif, jangan berfokus hanya sekedar menyelenggarakan program kegiatan simbolik semata, namun dapat melahirkan pemikiran-pemikiran positif sebagai solusi atas isu-isu kekinian serta intenskan sosialisasi pada forum bersama serta publikasikan harapan dan inovasikan aktivitas DWP di halaman media sosial atau buletin yang di publish sehingga berdampak pada semua elemen masyarakat.
“Gunakanlah medsos sebagai media menyampaikan pesan dan program pemerintah, ketimbang menyebarkan ujaran kebencian hoax dan bully,” pesan Sogalrey.