Makassar, Tribun Maluku, Presiden RI, H. Ir. Joko Widodo dijadwalkan akan melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Maluku, tepatnya di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) awal Oktober 2024 ini.
Agenda Kunker Presiden tersebut disampaikan oleh Pj. Bupati Kabupaten Seram Bagian Timur, Djalaludin Salampessy, kemudian turut dikuatkan oleh pernyataan Plh. Sekretaris Daerah Maluku, Suryadi Sabirin.
Menanggapi wacana Kunker tersebut, Rustam Rumatiga selaku Ketua Himpunan Pelajar Mahasiswa Goran Tubir Tolu (HIPMA GTT) Makassar berharap, akan adanya dialog terbuka yang dilakukan oleh Presiden Jokowi bersama masyarakat Seram Bagian Timur.
“Penting diadakannya dialog terbuka agar masyarakat dan pemuda dapat menyampaikan aspirasinya secara langsung terhadap Presiden Jokowi, seperti halnya menyampaikan persoalan-persoalan beserta harapan masyarakat di bumi Ita Wotu Nusa ini,” ungkap Rustam Rumatiga, kepada media ini melalui press releasenya, Senin (30/9/2024).
Menurut Rustam, diharapkan ruang dialog tersebut melibatkan seluruh komponen masyarakat dan generasi muda Seram Bagian Timur, sebagai proses pembangunan daerah, sehingga kunjungan kerja (Kunker) Presiden Jokowi di SBT, tidak semata hanya melihat suasana daerah namun turut mendengarkan secara langsung substansi dari keresahan masyarakat Seram Bagian Timur.
“Ruang-ruang diskusi ini sangat penting untuk diadakan, dikarenakan baru kali ini ada Kunker seorang Presiden di Bumi Ita Wotu Nusa sejak Kabupaten Seram Bagian Timur di mekarkan 2003 lalu.
“Memang dulu Presiden pertama RI, Ir. Soekarno berkunjung di Seram Bagian Timur, wilayah Geser, namun itu bukan bagian dari agenda Kunker, melainkan untuk sebuah misi dalam pembebasan Irian Barat waktu itu, namun perlu kita ketahui bahwa kunjungan Presiden pertama Ir. Soekarno di SBT, membawa sebuah cita-cita besar dalam pembebasan Irian Barat,” terang Rustam.
Harapan kami, kedatangan Presiden RI, H. Ir. Joko Widodo di Bumi Ita Wotu Nusa itu membawa sebuah cita-cita besar untuk masyarakat di Bumi Ita Wotu Nusa, sebagaimana Presiden pertama RI Ir. Soekarno.
“Hal ini mengingatkan kita tentang catatan sang Proklamator di pulau terapung (Geser) tentang “Indonesia tanpa Maluku, bukanlah Indonesia,” imbuh Rustam, yang juga merupakan Wakabid Organisasi dan Kaderisasi GMNI Kota Makassar.