Ambon, Tribun-Maluku.com : Wakil Gubernur Maluku Drs. Barnabas Orno membuka dengan resmi kegiatan Workshop Pemantapan Manajemen Kinerja dan Evaluasi DAK Sub Bidang KB, bertempat di Hotel Santika Ambon, Selasa (18/6/2019), yang ditandai dengan pemukulan Tifa.
Hadir dalam acara itu, Sekretaris Utama (Sestama) BKKBN, H. Nofrijal, SP. MA, Plt. Kaper BKKBN Provinsi Maluku Dra. Renta Rego, Sekretaris BKKBN Provinsi seluruh Indonsia, TNI/Polri dan sejumlah undangan lainnya.
Dalam sambutannya Wagub mengatakan, program KB mensejahterakan keluarga dengan pendekatan/slogan dua anak cukup lebih cocok di daerah yang padat penududuk, tetap di daerah yang bukan kontinental apalagi jarang penduduknya dianggapnya kurang tepat.
Menurut Orno, pendekatan KB untuk daerah-daerah yang tertinggal dan jarang penduduk mesti menggunakan pendekatan infrastruktur, perekonomian dan kesehatan.
Ukuran tentang sejahtera sangat universal, termasuk perilaku kita dalam bekerja setiap hari juga termasuk di BKKBN.
Salah satu indikator sejahtera adalah makan beras menurut Orno, itu tidak cocok untuk Maluku, karena kearifan lokal merupakan potensi alam di Maluku.
Wagub minta program dari BKKBN lebih banyak pada pendampingan, membuat penguatan-penguatan moral, menyemangati rakyat dari semua program yang ada.