Tual, Tribun Maluku.com : Wali Kota Tual Adam Rahayaan menyatakan, sesuai janji kampanye pada pemilihan kepala daerah tahun 2018 lalu, maka pihaknya akan menggandeng raja se-Kota Tual untuk melakukan safari adat di desa- desa sebagai bentuk bagian dari visi dan misinya.
“Ini tindak lanjut dari janji kampanye dan program pilkades, kita sudah lakukan pertemuan dengan para raja dan dalam waktu dekat akan melakukan kunjungan kerja di semua desa,” kata Wali Kota Tual, di ruang kerjanya, Kamis,(18/7/2019).
Lebih lanjut kata dia, tujuan kunjungan kerja ini sebagai bentuk mensosialisasikan tentang mekanisme pemilihan kepala desa agar terhindar dari konflik sosial sebelum memasuki tahapan pemilihan kepala desa nanti.
“Kunjungan ini agar memberikan pemahaman kepada masyarakat sebelum masuk pada pilkades, biar raja- raja bicara dengan tegas karena kita sudah punya perda tentang calon kepala desa itu,” jelasnya.
Dalam safari adat ini, juga dilibatkan pihak penegak hukum dalam hal ini kepolisian dan kejaksaan guna memberikan kesadaran hukum kepada masyarakat, tentang tindakan kriminal yang pada akhirnya merugikan masyarakat itu sendiri.
Ditambahkan, dalam mekanisme pemilihan kepala desa, Pemerintah daerah telah memberikan kewenangan kepada desa untuk mengusulkan calon kepala desa yang dinilai memiliki garis lurus untuk diajukan sebagai calon tersebut.
” Kita ingin raja bicara kira- kira marga mana yang punya hak tentang jabatan kepala desa itu, dan kita juga sosialisasi tentang perda yang sudah ditetapkan sehingga mengurangi resistensi di tingkat desa, setelah itu kita kembalikan ke desa karena status desa itu macam- macam versi,” ungkapnya.
Tujuan kunjungan kerja sebagai bentuk melestarikan kembali wibawa para raja yang ada di Kota Tual, dan kedepan para raja kembali diberikan peran sesuai hukum adat yang di Kota Tual.
Walikota Tual Adam Rahayaan berharap dengan kunjungan ini agar dapat direspon dengan baik oleh masyarakat, sehingga dalam proses pemilihan kepala desa tidak terjadi gesekan antar warga di Desa tersebut.