AMBON, Tribun-Maluku.com : Wakil Walikota Ambon M.A.S Latuconsina mengungkapkan kedepannya harus ada perencanaan sistem Kota Ambon yang gesif dan secara masif harus diperbaiki mengingat sedimentasi pasir dan lumpur yang turun diakibatkan dari pergeseran tanah yang ada di pegunungan, sehingga tanah-tanah yang berada di gunung sudah mulai botak.
Selain itu dranaise yang berada di dalam Kota Ambon juga harus diperbaiki.
“Olehnya itu, kedua hal ini nantinya akan menajadi bahan evaluasi dari Pemerintah Kota Ambon,” ujar Latuconsina kepada wartawan di kantor Gubernur Maluku, Kamis (1/8).
Jelasnya, banjir yang terjadi di Kota Ambon beberapa hari kemarin merupakan banjir yang terbesar dibandingkan dengan banjir yang terjadi pada 1 Agustus 2012. Dimana banjir yang turun bukan hanya air, namun luncuran sedimentasi lumpur dan pasir.
Kata Latuconsina, untuk penanganan bencana selain pengungsi yakni pembersihan puing-puing bencana yakni lumpur dan sampah yang berada di jalan. Dimana untuk melakukan hal tersebut, pihaknya telah bekerjasama dengan TNI/Polri.
“Jadi dari kemarin sudah ada bantuan dari TNI/Polri, dibantu oleh Dinas Kebersihan yakni pasukan kuning,” pungkasnya.
Ditanya mengenai penilaian masyarakat bahwa untuk penanganan Pemkot Ambon sangat lamban,dirinya mengungkapkan, hal tersebut merupakan penilaian masyarakat. Yang pastinya Pemerintah sudah melakukan sebaik mungkin untuk penanganan bencana ini. (TM-06)