Ambon,-Tribun-Maluku.Com: Ketua Tim Penggerak (TP)-PKK Provinsi Maluku, Widya Pratiwi Murad dikukuhkan menjadi Bunda Generasi Berencana (GenRe) Provinsi Maluku oleh Kepala BKKBN RI dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG, di Gedung PKK Provinsi Maluku, Sabtu (11/06/22).
Pengukuhan Bunda GenRe Provinsi Maluku oleh Kepala BKKBN Republik Indonesia (RI) dilakukan secara daring dari Jakarta.
Widya dalam sambutannya menyampaikan, Selaku Ina Latu Maluku dan Duta Parenting Maluku, ia telah dikukuhkan sebagai Bunda Generasi Berencana (GenRe), mamanya anak-anak Generasi Muda Maluku.
“Terimakasih kepada BKKBN yang telah memberikan kepercayaan ini kepada saya, tentunya saya tidak akan bekerja sendiri tetapi bersama seluruh lintas sektor/mitra kerja kita akan menggerakkan semua generasi muda untuk dapat bersama-sama menyiapkan masa depan yang lebih baik, untuk mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045 dengan pencegahan stunting dari hulu, sehingga diharapkan kedepan tidak ada lagi lahir stuting-stunting baru,” jelasnya.
Ia berharap, agar semua mitra dapat menjadi tim yang baik dari Pemerintah Provinsi Maluku dan jajaran sampai di Kabupaten/Kota hingga Negeri.
“Baiknya kita melakukan semuanya secara maksimal menjalankan fungsi Koordinasi, Konsultas, Fasilitasi dan penyedia data, demi percepatan penurunan stunting,” tandasnya.
Ditambahkan oleh Kepala BKKBN RI, dr. Hasto Wardoyo saat daring menyampaikan, apresiasi kepada Ina Latu Maluku yang telah mengambil tugas serta tanggung jawab sebagai Bunda Genre di Provinsi Maluku.
“Pemerintah melalui BKKBN mengembangkan Program Genre yang merupakan pengembangan karakter Bangga Kencana, di mana mengajarkan remaja untuk menjauhi pernikahan dini, seks pranikah, dan napza, guna menjadi remaja tangguh, dapat berkontribusi dalam pembangunan, serta berguna bagi nusa dan bangsa.” Ungkapnya.
Melalui Program Genre, imbuhnya, remaja diajak untuk menyiapkan kehidupan berkeluarga melalui pemahaman tentang Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP), sehingga mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana, berkarir, dalam pekerjaan secara terencana, serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi.
“Pemahaman stunting harus dimulai sejak dini, sejak usia remaja atau calon pengantin, tidak hanya pada saat hamil tapi justru dari usia muda.Dengan begitu, anak yang akan dilahirkan bisa terhindar dari bahaya stunting,” jelasnya.
Hasto berharap Bunda Genre mampu menjalankan amanah dengan baik, dan program-program kerja yang diusung dapat memberikan manfaat dalam penanganan stunting di Provinsi Maluku.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Pj. Sekda Provinsi Maluku, Sadali Ie, Para Pimpinan OPD Maluku, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku, Sarles Brabar, Perwakilan Universitas yang terdiri dari UNPATTI, UKIM, Darussalam dan IAIN Ambon serta tamu undangan lainnya.