Ir. Muna Tualeka, MSi |
AMBON Tribun-Maluku.com- Wilayah kerja Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Waitina di Kabupaten Buru dan Buru Selatan selain memiliki potensi hutan kayu, juga memiliki potensi hutan bukan kayu seperti Gaharu Alam, Damar, Lebah Madu, Rotan dan Kayu Putih.
Potensi hutan bukan kayu ini tepatnya berada di Kecamatan Wamsisi Buru Selatan, yang jika dikelola dengan baik akan menambah penghasilan masyarakat setempat,”kata Ir. Muna Tualeka, MSi Kepala KPHP Waitina saat ditemui di Ambon, Kamis (29/12/2016).
Menurutnya, selama ini masyarakat di sekitar hutan hanya merasakan dampak ekologis dari potensi hutan yang ada, sementara dampak ekonomisnya belum dinikmati dengan baik, sehingga sering terjadi konflik antara masyarakat setempat dengan pihak Perusahan yang bergerak di bidang Hak Pengelolaan Hutan (HPH).
Untuk itu, Tualeka berinisiatif bekerjasama dengan Camat Wamsisi guna membantu masyarakat memanfaatkan potensi hutan bukan kayu itu untuk kesejahteraan mereka. Jika hal ini berhasil maka ikut menurunkan jumlah angka kemiskinan di daerah itu, selain manfaat ekonomi dapat dinikmati oleh masyarakat.
Untuk potensi Lebah Madu alam oleh masyarakat dianggap sebagai hama pengganggu tanaman Cengkih, sehingga kini sudah di bentuk dua kelompok budidaya Lebah masing-masing 15 orang, dengan membuat 70 buah Stup (Kotak lebah) dengan modal sendiri.
“Hal ini di design sedemikian rupa sehingga suatu ketika akan menjadi wisata Agro, yang dapat memberikan multy player efek bagi masyarakat,”katanya.
Hasil inventarisasi ditemukan potensi Damar 200 Ha berada pada blok konsensi PD Panca Karya, jika dikelola dengan baik akan menjadi solusi konflik antara masyarakat dengan Perusahan.
Pada areal 200 Ha itu terdapat 2518 pohon Damar dengan variasi diameter antara 20 cm sampai 60 cm up, siap disadap dan hasilnya sekitar 12 ton perbulan. Masyarakat sering mengambil hasil Damar di hutan namun terkendala belum ada pasar.
“Kami sudah bentuk tiga kelompok pengelolaan Damar yang anggotanya terdiri dari gabungan antara orang-orang yang tinggalnya di gunung dengan orang-orang yang tinggal di pantai,”ucapnya.
Selain itu para Kepala Soa direkrut menjadi mitra KPHP Waitina sebagai informan, dan mereka akan diberikan insentif setiap bula. Pihak Bappeda dan Bada Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Kabupaten Buru Selatan memberikan apresiasi positif atas kerja-kerja nyata ini, serta siap untuk bekerjasama mengelola usaha-usaha masyarakat tersebut.(TM02)