Langgur, Tribun Maluku.com – Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Maluku Tenggara (Malra), Nurjanah Yunus mengatakan, iven Wonderful Sail to Indonesia (WSI) 2022 merupakan sarana promosi potensi pariwisata di Pemda.
Hal tersebut disampaikannya disela-sela kegiatan penyambutan peserta Yacht Rally 2022 di Pelabuhan Uf Mar, Kecamatan Kei Kecil Timur, Sabtu (16/7/2022).
Nurjanah Yunus yang akrab disapa Ana Yunus menambahkan, potensi pariwisata dimaksud yakni wisata alam-bahari, budaya, religi maupun kuliner.
Diketahui, kegiatan Wonderful Sail to Indonesia Tahun 2022 merupakan gelaran ke-13. Kali terakhir (kegiatan ke-12) iven bertaraf internasional ini dilaksanakan pada tahun 2020 lalu.
Akibat pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia dan dunia pada tahun 2021, iven WSI absen digelar.
Terkait pelaksanaan Yacht Rally 2022, mantan Kadis PUTR dan Lingkungan Hidup ini mengungkapkan, kegiataan itu sangat berdampak positif bagi Malra khususnya pariwisatanya.
Menurutnya, lewat kegiatan ini para yachter yang datang bisa menyampaikan kepada temannya di negara masing-masing bahwa di Kepulauan Kei khususnya di Malra pasca pandemi, kini akses wisatanya sudah terbuka.
“Tahun-tahun sebelumnya itu rombongan yacht yang datang itu berjumlah 50-60, dan tahun ini hanya 26. Kami harapkan, pasca pandemi Covid-19 jumlah rombongan yang datang di Malra lebih banyak, apalagi para yachter ini mereka punya kelompok,” tuturnya.
Dampak positif lainnya, kehadiran para wisatawan manca (wisman) negara ini dapat menambah laju perputaran ekonomi dan uang di tengah masyarakat.
Dijelaskan Ana Yunus, pada umumnya para yachter selalu meminta pihak Dispar menemani mereka untuk menukar uang di bank.
“Kemarin yang kami hitung, satu yacht (kapal) itu kurang lebih sekitar 5-7 juta rupiah dalam satu hari. Saya meminta teman-temaan Dispar untuk mencatat semua pengeluaran para yachter, agar pada akhirnya nanti kita bisa tahu bahwa uang yang beredar setelah kedatangan mereka,” bebernya.
Dengan demikian, akan berdampak pula ekonomi bagi masyarakat sekitar karena para yachter yang datang pasti membeli barang kebutuhan logistik setiap hari disini.
“Misalnya tentang angkutan (roda empat dan dua), kami akomodir pemilik kendaraan warga sekitar sini. Kami juga kerjasama dengan Camat setempat untuk mengidentifikasi seluruh mobil dan motor (ojek) yang ada disini tentunya yang tertanggungjawab baik itu kondisi kendaraan maupun orangnya (supir),” jelasnya.
Langkah yang diambil tersebut bukan tanpa alasan, karena selaku dinas teknis yang bertanggungjawab terhadap iven, pihaknya ingin menciptakan rasa aman dan nyaman bagi para wisatawan.
“Kami harus memastikan bahwa wisatawan itu aman dan nyaman dalam menikmati panorama alam dan pariwisata di Malra,” pungkasnya.