Sekretaris Yayasan Anak Bangsa, Berthy Miru, saat menyampaikan keterangan pers |
Ambon, Tribun-Maluku.com : Yayasan Anak Bangsa yang bergerak di bidang Kemanusian khusus Indonesia Bagian timur, akan menyalurkan bantuan kemanusian berupa uang tunai senilai kurang lebih Rp11 miliar kepada masyarakat Atubul, Kabupaten Maluku Tenggara Barat.
“Dipastikan pada pertengahan bulan depan, kami dari yayasan Anak Bangsa akan menyalurkan bantuan sebesar kurang lebih Rp11 miliar kepada warga Atubul, “ kata Sekretaris yasan Anak Bangsa wilayah Maluku, Berthy Miru di Ambon Senin (31/10).
Dijelaskan, untuk penyaluran bantuan langsung tunai di desa Atubul, pihaknya akan bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat dan juga institusi keamanan.
Dalam penyaluran bantuan tersebut, lanjutnya, yayasan anak bangsa akana berpatokan kepada kriteria yang telah ditetapkan oleh organisasi yakni, anak yatim dan piatu dengan hitungan diberikan perjiwa, orang lanjut usia yang tidak menikah serta penderita cacat yang tidak dapat mencari nafkah sendiri.
“Besar jumlah bantuan yang akan diberikan Yayasan Anak Bangsa yakni sebesar Rp15 juta per penerima. Sedangkan untuk keseluruhan di Maluku besar dana yang akan disalurkan masih dihitung. Lantaran kami masih menunggu laporan dari setiap kepala desa di Maluku “ papar Miru.
Pada kesempatan tersebut Miru juga mengakui, banyak pandangan miring dari masyarakat terhadap Yayasan Anak Bangsa. Hal ini tidak terlepas dari sepak terjang beberapa oknum anggota yayasan, yang mencari keuntungan dengan membawa nama yayasan yang di bentengi enam negara asing tersebut.
Selain itu, penundaan pencairan dana bantuan tersebut juga disebabkan lantaran meninggalnya salah satu pemegang saham yayasan. Oleh karena itu pihak yayasan harus mengganti akte pemilik saham dari pemilik saham yang lama ke pemilik saham yang baru.
Yayasan Anak bangsa sendiri, lanjutnya, mengkhususkan diri untuk membantu masyarakat kurang mampu yang ada pada 11 Provinsi atau 161 kabupaten kota yang ada di timur Indonesia.
Khusus untuk Maluku, Miru mengatakan sesuai data sementara yang ada, jumlah penerima bantuan langsung tunia terbanyak ada di kabupaten Maluku Tengah dan Kota Ambon.
Dia juga menghimbau seluruh masyarakat Maluku, untuk tidak termakan janji manis oknum-oknum yang datang dari rumah-ke rumah yang mengatasnamakan yayasan anak bangsa untuk mengumpukaan identitas warga.
“Kami dari yayasan anak bangsa, tidak mengumpulkan identitas warga. Pemerintah desa yang akan mengumpulkannya,” tandasnya.