Ambon,Tribun Maluku.com : Anggota Komisi III DPRD Provinsi Maluku, Anos Yermias mengatakan Program Nasional Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) gagal total.
“Dari 26 Desa di daerah perbatasan langsung dengan Timur Leste, yang tersentuh program tersebut, 90 persen masyarakat mengeluhkan terkait pipa yang tidak bagus, bahkan yang paling buruk air tidak jalan sama sekali,” Yermias di Ambon, Rabu (27/1/2020).
Dia mengakui telah meminta komisi untuk memanggil Kepala Balai Permukiman dan prasarana wilayah Maluku untuk rapat dengar pendapat terkait persoalan ini.
“Kenapa program Pamsimas itu gagal di desa-desa seperti di Lelang, Purpura dan hampir di semua desa. Nantinya kami konfirmasi dengan pihak balai,” kata Yermias.
Menurut dia, jaringan air bersih sangat dibutuhkan oleh masyarakat MBD, begitu juga di Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT).
Untuk pulau Luang ada desa yang tidak ada air bersih sama sekali, yaitu Luang barat, rata-rata mengambil air bersih di Sermata. Kemudian di pulau Leti hampir tidak ada jaringan air bersih.
Untuk itu, kata Anos, Pamsimas hadir ditengah masyarakat, tetapi sayangnya banyak programnya gagal.
Selain air bersih, tambah dia, yang masih menjadi aspirasi masyarakat Damer, Babar, Sermatang, Lakor, Luang, Moa, Wetar, yaitu program pemberdayaan dari provinsi Maluku.
Sementara untuk transportasi, ungkapnya sudah berjalan dengan baik, hanya mungkin terkait mahalnya harga tiket.
“Untuk tiket mahal itu murni bisnis. Saya tidak mau campur kesitu, nanti dianggap berpihak,” ucapnya.