Ambon, Tribun-Maluku.com : Zahruddin Latuconsina, fungsionaris Baitul Muslimin Kota Ambon, Selasa (22/3) mendaftarkan diri di DPC PDIP sebagai bakal calon (Balon) wakil wali kota untuk bertarung dalam Pilkada serentak kelompok kedua 15 Februari 2017.
Zahruddin, yang juga mantan Ketua DPD KNPI Maluku, datang ke Sekretariat DPC PDIP di kawasan Mangga Dua dengan didampingi sejumlah simpatisannya untuk mengembalikan formulir pendaftaran yang diambil pada 15 Maret 2016.
“Saya sebagai salah satu figur muda Islam yang memiliki ikatan emosional dengan partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri, memandang perlu mendaftar di PDIP sebagai Balon Wali Kota Ambon,” ujarnya.
Ia mengaku hanya mendaftar di PDIP karena alasan strategis Baitul Muslimin merupakan bagian dari parpol tersebut.
“Sebagai bagian dari PDIP harus tunduk dan patuh terhadap mekanisme partai. Karena itu, saya menyerahkan mekanisme selanjutnya kepada tim penjaringan dan penyaringan untuk berproses sampai keluarnya rekomendasi yang menjadi kewenangan DPP,” katanya.
Ia juga menyatakan siap berpasangan dengan siapa saja yang diputuskan menjadi calon Wali Kota Ambon periode 2017 – 2022.
Zahruddin lebih jauh mengatakan dirinya termotivasi mengikuti Pilkada 2017 karena ingin menyejahterakan lebih dari 300.000 warga Kota Ambon lewat kerja pemerintahan dan pembangunan yang dilandasi budaya pela dan gandong dengan semangat gotong royong.
“Saya pun terpanggil sebagai mantan Ketua DPD KNPI Maluku untuk mewujudkan hasil Pertemuan Pemuda Dunia untuk Perdamaian (International Youth for Word Peace) di Ambon 30 September – 2 Oktober 2011,” katanya.
Sampai saat ini, balon wali kota yang telah mendaftar di PDIP adalah Kadis Sosial Maluku Paulus Kastanya, Kadis PU Kota Ambon Brury Nanulaitta, kader PDPI Jhon Jokohael, dan Wali Kota Ambon periode 2011-2016 Richard Louhenapessy.
Sebelum Zahruddin, balon wakil wali kota yang juga mendaftar di PDIP adalah Wakil Wali Kota Ambon periode 2011-2016 Sam Latuconsina, Mohammad Tadi Salampessy, Sam Hatapayo, Abubakar Hentihu, Ridwan Marasabessy, Yusuf Wally, dan Rizal Latuconsina Richard belum memutuskan calon Wawalinya dengan alasan masih menunggu hasil survei, sementara Sam Latuconsina intensif membangun komunikasi politik dengan Paulus Kastanya.