Ir. John Rante |
AMBON Tribun-Maluku.com- Ada tiga penerbangan di Provinsi Maluku yaitu penerbangan komersil (reguler), penerbangan perintis dan penerbangan carter (Carter Flight). Penerbangan komersil tujuannya ke Indonesia Barat seperti Makassar, Surabaya, Jakarta dengan operator Garuda, Line Air, Batik Air dan Sriwijaya, sementara penerbangan di dalam Provinsi Maluku adalah Garuda, Wings, Trigana dan Express Air.
Untuk penerbangan perintis yang menang tender tahun anggaran 2016 adalah Avia Star yang melayani rute Ambon-Kisar, Kisar-Moa, Kisar-Saumlaki, Saumlaki-Larat, Larat-Langgur, Ambon-Namlea, Ambon-Wahai, Ambon-Kufar, Ambon-Banda, sedangkan penerbangan carter operatornya adalah De-Raya tujuan Bula Seram Bagian Timur (SBT).
Demikian keterangan Ir. John Rante, Kepala Bidang Perhubungan Udara Dinas Perhubungan Provinsi Maluku kepada Tribun-Maluku.com di ruang kerjanya, Kamis (28/1/2016).
Secara umum pelayanan dari semua operator penerbangan di Maluku sudah baik dan maksimal dengan tarif dasar yang ditentukan oleh Kementerian Perhubungan RI.
Semua landasan lapangan terbang di Maluku sudah memenuhi standar minimal tergantung luas landasan.
Untuk bandara Amahei sudah dua tahun terakhir tidak ada penerbangan ke sana karena tidak diusulkan oleh pengelola bandara, sehingga penerbangan Ambon-Amahei-Banda-Amahei sementara ini terhenti (staknan).
Dikatakan, Dinas Perhubungan Provinsi Maluku bertugas untuk melakukan monitoring, evaluasi, pelaporan, dan selalu memantau harga tiket yang dijual oleh operator.
Animo masyarakat Maluku dalam memanfaatkan jasa transportasi udara sangat menggembirakan baik yang ke Indonesia Barat maupun dalam wilayah Provinsi Maluku.
Kendalanya adalah landasan penerbangan perintis di Maluku masih pendek dan akan ditingkatkan, serta setiap tahun terjadi pengurangan operator.(TM02)