Ambon, Tribun-Maluku.Com: Gubernur Maluku, Irjen. Pol (Purn) Drs. Murad Ismail dan Istri Ny. Widya Pratiwi Murad hadiri Pelaksanaan Resepsi Satu Abad Nahdatul Ulama (NU) yang terselenggara di Pelataran Masjid Raya Al-Fatah Ambon, Selasa (31/01/23).
Turut hadir dalam kegiatan itu, Waketum PBNU Kiai Haji Zulfa Mustofa, Sejumlah Pimpinan FORKOPIMDA Maluku, Imam Besar Masjid Agung Alfatah, RR Hasanusi, Ketum GP Ansor Maluku, Walikota Ambon Bodewin Wattimena dan sejumlah tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya Gubernur menyampaikan, Nahdatul Ulama (NU) didirikan pada tanggal 16 Rajab 1344 Hijriah bertepatan dengan 31 Januari 1926 atau 100 tahun yang lalu oleh tiga penggawa Ulama Karismatik di jamannya yaitu KH Hasyim Ashari, KH Bisri Syamsuri dan Kh Abdul Wahad Khasbullah di Jombang Jawa Timur.
“Perjalanan satu abad merupakan pertanda dari perubahan- perubahan gaya hidup dan perubahan dalam mengenalkan islam sebagai Agama sebagaimana tersirat dalam Sabda dan Pesan Suci Nabi Muhhamad SAW : Sesungguhnya Allah mengutus umat ini pada setiap akhir seratus tahun seseorang yang memperbaharui Agamanya (Hadis Riwayat Abu Daud),”terangnya.
Lanjut Gubernur, momentum satu abad bagi NU sebagai organisasi merupakan momentum untuk menunjukan kepada dunia kalau 100 juta kader NU itu benar adanya dan bukan sekedar omongan, ini organisasi tertata yang bertahan hingga 100 Tahun.
“Kolaborasi NU dengan Pemerintah Daerah selama ini adalah komitmen NU untuk menjaga kebersamaan, kekompakan dan saling pengertian yang menimbulkan simpati dan empati serta kekuatan besar sebagai bangsa,” ujarnya.
Ia berharap, kepada seluruh Warga NU untuk selalu Konsisten Berkhidmah kepada Agama dan Tanah Air.
“Karena NU merupakan kebangkitan para Intelektual yang mampu membaca gerak Zaman, itu tercermin dari kata Nahdlah yang artinya kebangkitan terus menerus,” tandas Gubernur.
Diakhir acara dilakukan pemotongan tumpeng yang dibagi kepada Gubernur Maluku, Istri beserta Waketum NU dan sejumlah undangan lainnya.