Ambon, Tribun Maluku: Suasana di salah satu ruang pertemuan GPM Klasis Pulau Ambon terasa berbeda. Bukan sekadar ibadah atau rapat jemaat, kali ini para warga gereja duduk serius mendengarkan soal digital marketing dan personal branding. Tema yang biasanya identik dengan ruang seminar bisnis, kini hadir di tengah komunitas gereja dengan semangat baru: memanfaatkan dunia digital demi ekonomi kreatif, (23/09/2025)
Plt. Sekretaris Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian Kota Ambon, Sulian Sedubun, membuka mata peserta bahwa UMKM tak lagi bisa hanya mengandalkan cara-cara lama. “Kalau ingin bersaing, pelaku usaha harus berani masuk ke ruang digital. Transaksi jadi cepat, aman, transparan, dan menjangkau pasar yang lebih luas,” ujarnya.
Ia mencontohkan bagaimana promosi sederhana lewat media sosial bisa membuat produk lokal Ambon dikenal lebih jauh, bahkan menembus pasar internasional. “Dengan strategi yang baik, digital marketing bisa jadi mesin penggerak ekonomi kreatif kota ini,” tambahnya.
Sementara itu, Gilbert Matitaputty, staf Bidang e-Government, mengajak peserta melihat internet dari sudut pandang berbeda. Bukan hanya tempat berselancar di media sosial, tapi sebagai ruang besar untuk membangun diri. “Media sosial itu etalase digital. Kalau dimanfaatkan dengan benar, bisa jadi pintu masuk usaha, pengaruh, bahkan peluang baru,” jelasnya.
Ia menekankan pentingnya membangun citra diri yang positif, membuat konten yang relevan, dan menjaga konsistensi berkomunikasi dengan para pengikut di media sosial. “Kuncinya sederhana: jangan hanya ikut tren, tapi bangun identitas diri yang kuat,” katanya.
Kegiatan ini membawa harapan baru, terutama bagi generasi muda dan pelaku UMKM di lingkup gereja. Dari ruang ibadah, kini jemaat GPM diajak menatap layar gawai dengan cara berbeda — bukan sekadar untuk melihat kabar, tetapi untuk berkarya, berinovasi, dan ikut membangun ekonomi berkelanjutan bagi Ambon.