Ambon, Tribun-Maluku.com : Dalam rangka penggarapan akseptor baru di Kecamatan Baguala Kota Ambon periode September sampai Desember 202, Balai Penyuluhan KB setempat mempunyai sebuah tim yang solid.
Tim yang terlibat dalam kegiatan penggarapan akseptor baru itu adalah: Kader IMP (PPKBD dan Sub PPKBD), Kader Posyandu, PLKB/PKB dan Bidan Klinik KB,” kata Kordinator Penyuluh KB Kec. Baguala Kota Ambon, Kace Pelamonia, SH di Ambon, Senin (27/9/2021).
Menurut Pelamonia, ada tiga sistem yang di pakai oleh tim dalam menggarap akseptor baru di wilayah Kecamatan Baguala, periode September sampai Desember 2021.
Tiga sistem dimaksud antara lain: Melakukan kunjungan dari rumah ke rumah pada Desa/Kelurahan Kecamatan Baguala; Melakukan penggarapan PUS yang belum ber-KB dengan cara memberikan KIE tentang pentinggnya mempergunakan alat kontrasepsi dari segi kesehatan anak dan kesehatan ibu, dan Waktu pelaksanaan kunjungan dari rumah ke rumah mulai bulan September sampai Desember 2021.
Pelamonia merinci, Jumlah yang di capai dalam penggerapan akseptor baru pada bulan September 2021 sebanyak 163 orang akseptor. Sehingga diharapkan pada bulan Desember 2021 nanti target akseptor baru yang akan dicapai berjumlah 360 pasangan usia subur (PUS).
Dikatakan, hasil kerja tim di lapangan sangat baik dimana sebagian besar PUS telah diajak untuk ber-KB yaitu dengan menggunakan alat kontrasepsi sesuai kebutuhan yang ada.
Dana yang dipergunakan untuk kegiatan ini bersumber dari BOK Kecamatan Baguala tahun anggaran 2021.
Sebagai Kordinator PKB/PLKB Kecamtan Baguala Pelamonia berharap, PUS yang ada di Kecamtan Baguala telah mempergunakan alat kontrasepsi yang diinginkan, kecuali bagi PUS yang baru menikah atau PUS yang anaknya satu dan ingin menambah anak lagi sesuai rencana dari keluarga.
“Jadi jika sebuah keluarga mempunyai jumlah anak yang ideal maka keluarga tersebut sudah pasti sehat,” ucap Kace.
Selain kegiatan penggarapan akseptor baru, Tim Keluarga Berencana Keliling melakukan penggarapan bagi ibu hamil, untuk mengikuti program vaksinasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Ambon yang berlangsung di Lapangan Merdeka Ambon.
Diakui, hasil penggarapan itu belum mendapat respon positif dari para ibu hamil karena masih ada rasa takut dengan adanya rumor yang negatif (hoaks) tentang vaksin, sehingga tim secara terus menerus melakukan sosialisasi vaksin kepada ibu hamil.