Ambon, Tribun-Maluku.com : Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan manusia Indonesia yang maju dan mandiri, sehingga mampu berdaya saing dalam era globalisasi. Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) menjadi kunci keberhasilan pembangunan SDM yang profesional dan berkualitas dalam memasuki Era Revolusi Industri 4.0.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyelenggarakan kegiatan Simposium Nasional bertajuk “Tantangan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) pada Era Revolusi Industri 4.0” di Auditorium BKKBN Pusat, Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (26/02/2019).
Demikian keterangan Humas Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Marthin Manuputty, S.Sos dari Jakarta, Rabu (27/2/2019).
Simposium Nasional ini dibuka oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla pada Senin (25/02/2019) di Istana Wapres Jakarta, pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KKBPK Tahun 2019.
Kegiatan ini dihadiri oleh Akademisi dari berbagai perguruan tinggi, Para pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama BKKBN, Kepala Dinas OPD KKBPK Provinsi se-Indonesia, dan Widyaiswara dan Peneliti BKKBN.
Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN, Prof. drh. Muhammad Rizal Martua Damanik, MRepSc, PhD menjelaskan dalam laporan Ketua Steering Committee Simposium Nasional Tahun 2019, narasumber pada simposium nasional ini yaitu : Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi, ST, M.I. Pol; Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN, Prof. drh. Muhammad Rizal Martua Damanik, MRepSc, PhD;
Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset dan Teknologi Dr. Muhammad Dimyati; Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Kementerian PPN/Bappenas, Dr. Ir. Arifin Rudiyanto, MSc;
Sekretaris Jendera Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Didik Suhardi, Ph.D; Pakar Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya, Prof. Dr. Chairul Anwar Nidom; Rektor Institut Pertanian Bogor, Dr. Arif Satria SP, MSi; Rektor Universitas Brawijaya Malang: Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR, MS; Rektor Universitas Sahid Jakarta, Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS; dan Psikolog, Elly Risman Musa.
Adapun pembahas pada Simposium Nasional ini seperti Staf ahli bidang kependudukan, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Dr. Sonny Harry Budiutomo; Rektor Universitas Hasanuddin Makasar Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, M.A;
Ketua Majelis Kolegium Kesehatan Masyarakat Indonesia, Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia dr. Kemal N Siregar, SKM, MA, Ph.D; dan Wakil Ketua Ombudsman Republik Indonesia, Lely Pelitasari Soebekty SP, ME.
“Simposium Nasional ini, diharapkan dapat menghasilkan strategi yang inovatif mengenai Program KKBPK di Era Revolusi Industri 4.0, serta penguatan program KKBPK dengan menekankan pada asepek inovasi dan kreativitas program agar output dicapai secara produktif,” jelas Prof Rizal Damanik.(HUMAS)