AMBON Tribun-Maluku.Com, Potensi bahaya yang ditimbulkan oleh Natural Dam Way Ella di desa Negri Lima Pulau Ambon cukup tinggi yaitu pada daerah hilir, sehingga pemerintah tidak merekomendasikan untuk penduduk setempat (pengungsi) kembali pada tempat tinggal semula, sehinggapaling tidak untuk suatu siklus musim banjir kurang lebih 5 tahunan sampai kondisi lereng betul-betul stabil dan tidak lagi terjadi longsoran baru bisa kembali.
Untuk sementara infrastruktur yang akan dibangun oleh Kementrian PU CQ Dirjen Sumber Daya Air sifatnya emergenci yaitu untuk mengarahkan aliran air jadi akan dibuat semacam cading wall cek dam, dan alur sungai akan diarahkan sehingga tidak terpecah-pecah seperti yang terjadi sekarang, serta pembangunan jembatan yang sifatnya sementara.
Demikian penegasan Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air Kementrian PU RI, Muhammad Hasan kepada wartawan di kantor Gubernur Maluku (27/08).
Menurut Dirjen, sampai akhir tahun 2013 ini semua pembangunan yang bersifat emergenci sudah bisa diselesaikan dan designnya sudah selesai dirancang dan soal volume dan jumlah anggaran belum dihitung, namun demikian dalam waktu dekat sudah bisa diselesaikan.
Soal koordinasi dengan Pemerintah Daerah di Maluku adalah bagaimana menangani masalah sosialnya, bagaimana penduduk (pengungsi) tertangani agar tidak terlalu lama tinggal di tenda-tenda.
Untuk itu Pemda Provinsi Maluku dan Kabupaten Maluku Tengah memfollow up sehingga pengungsi secepatnya direlokasi dan soal lokasi untuk relokasi harus dilakukan dialog dengan masyarakat (pengungsi).
Menyangkut persiapan air baku untuk Kota Ambon Dirjen katakan, kalau dilakukan pembangunan parmanen di Natural Dam Way Ella maka dibutuhkan perencanaan dari awal lagi, serta membutuhkan waktu yang cukup lama.
Untuk itu sudah dilakukan design bagi sungai Way Ruhu dan sungai Batu Gantung sebagai alternatif untuk persediaan air baku bagi Kota Ambon, karena jaraknya dekat juga untuk mengurangi dampak bahaya banjir.
Dikatakan, semua bencana di Indonesia yang skalanya besar menjadi prioritas pemerintah pusat baik dari segi dampak maupun intensitas dievaluasi seperti banjir di DKI, Bengawan Solo, Citarum , Ambon menjadi prioritas.(02TM)