Ambon, Tribun Maluku: Menjelang hari raya Idul Adha 1445 H/2024 M Dinas Pertanian Provinsi Maluku melakukan pengawasan terhadap hewan qurban baik sapi maupun kambing di Kota Ambon.
Hewan qurban sapi yang diawasi yaitu di titik pengumpul kawasan Kate-Kate dan kambing di titik pengumpul Desa Poka Kecamatan Teluk Ambon Kota Ambon.
Hadir dalam pengawasan tersebut yang mewakili Kadis Pertanian Provinsi Maluku, masing-masing Samad Umarella, S.Pt Pejabat Fungsional Medik Veteriner Muda, drh. Afrilliani Eka Putri, Pejabat Fungsional Medik Veteriner Pertama, serta staf Bidang Peternakan Distan Maluku.
drh. Afrilliani Eka Putri, Pejabat Fungsional Medik Veteriner Pertama, Bidang Peternakan Distan Maluku kepada wartawan mengatakan, dari hasil pengawasan dan juga laporan tidak ditemukan hewan qurban di Provinsi Maluku yang menunjukkan gejala klinis karena suatu penyakit.
secara fisik hewan qurban untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kota Ambon dan sekitarnya pada hari raya Idul Adha tahun 2024 semuanya memenuhi persyarakat kesehatan hewan/aman.
Saat melakukan pengawasan sapi qurban di kawasan Kate-Kate drh. Afrilliani Eka Putri melihat kondisi fisik, empat kaki dan nafsu makan semuanya dalam keadaan baik dan tidak ada yang menunjukkan keabnormalitasan.
“Nanti kita juga akan turun pada hari H untuk melihat posmorvan atau setelah pemotongan. Itu nanti ada diperiksa organ dalam dan daging,” ungkapnya.
Selain itu, hewan qurban tidak ada cacat serta tidak ada gejala-gejala penyakit yang mengkhawatirkan, yang akan menularkan penyakit baik antar hewan maupun pada manusia.
“Jadi secara fisik kondisi hewan qurban di Kota Ambon semuanya aman, karena tidak ada yang menunjukkan gejala-gejala penyakit,” kata drh. Afrilliani Eka Putri di Ambon, Jumat (14/6/2024).
Menurut drh. Afrilliani, pengawasan hewan qurban tidak hanya dilakukan di Kota Ambon namun juga dilakukan pada 11 kabupaten/kota di Provinsi Maluku yang dilakukan oleh petugas masing-masing wilayah dan akan dilaporkan di system.
“Jadi untuk hewan qurban kami di provinsi akan memantau dari system pelaporan dari 11 kabupaten/kota,” ucapnya.
Pengawasan hewan qurban tidak hanya dilakukan di tempat pengumpul, namun pengawasan juga akan dilakukan pada saat hari H yaitu menyaksikan langsung pemotongan hewan qurban.
Terkait merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan di Indonesia kata dokter Eka, untuk Provinsi Maluku kondisinya masih berada di zona hijau, sehingga belum ditemukan penyakit PMK di daerah itu.
Dihimbau kepada masyarakat di Maluku khususnya Kota Ambon untuk tidak takut dan panik mengkonsumsi daging hewan qurban, karena telah dilakukan pengawasan sebelum penyembelihan, saat penyembelihan sampai pada penanganan daging dan penyalurannya.
“Jadi daging hewan qurban harus di masak sampai matang oleh masyarakat atau harus di simpan dalam freezer box dengan suhu yang satabil yaitu 80 derajat,” tutup dokter Eka.
Sementara itu, Samad Umarella, S.Pt Pejabat Fungsional Medik Veteriner Muda Bidang Peternakan Dinas Pertanian Provinsi Maluku mengatakan, sesuai data hewan qurban tahun 2024 di Kota Ambon untuk sapi berjumlah 529 ekor dan kambing 686 ekor.
Terdapat 33 titik pengumpul hewan qurban baik sapi maupun kambing di Kota Ambon dan semua titik telah diawasi hewan qurbannya.
“Jadi jumlah hewan qurban sapi yang disiapkan untuk kebutuhan hari raya Idul Adha tahun 2024 di Kota Ambon sebanyak 488 ekor sapi dan 649 ekor kambing,” ucap Samad Umarella.
Basri, pemilik hewan qurban kambing yang ditemui di titik kumpul Desa Poka mengatakan, terjadi penurunan hewan qurban kambing di tahun ini, karena masalah trasportasi laut akibat cuaca ekstrim (angin kencang, ombak dan hujan).