Oleh : Regina Parera
Mahasiswa Program Pascasarjana Pendidikan Bahasa Inggris, Angkatan 2022 Universitas Pattimura.
Ambon : Orang Maluku memiliki kecintaan yang mendalam terhadap musik dan seni vokal. Mereka sering mengekspresikan diri mereka melalui lagu-lagu yang menggambarkan nilai nilai kehidupan budaya serta sejarah Maluku.
Guru Bahasa Inggris dapat memanfaatkan minat ini sebagai sumber motivasi dan inspirasi bagi siswa dalam belajar Bahasa Inggris. Penggunaan lagu dalam pembelajaran Bahasa Inggris bukanlah hal yang baru. Sejak lama, lagu telah diakui sebagai salah satu media pembelajaran yang efektif dan menarik untuk mengajarkan berbagai aspek bahasa, seperti kosakata, tata bahasa, pengucapan, dan budaya.
Lagu dapat membantu siswa memahami makna dan konteks kata-kata, melatih keterampilan mendengar dan berbicara, serta memotivasi mereka untuk belajar lebih lanjut. Misalnya, guru dapat meminta siswa untuk menyanyikan lagu bersama, mengisi lirik yang hilang, menerjemahkan lirik, atau membuat lirik baru dengan tema tertentu. Selain itu, lagu juga dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan santai, sehingga siswa merasa lebih nyaman dan percaya diri dalam menggunakan Bahasa Inggris.
Namun, seperti apakah lagu itu diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Inggris untuk siswa SMP? Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memilih lagu yang sesuai dengan tingkat kemampuan dan minat siswa, serta memiliki lirik yang mudah dipahami dan diingat. Dengan kata lain penggunaan lagu dalam pembelajaran bahasa Inggris harus disesuaikan dengan konteks dan tujuan pembelajaran sehingga guru dapat meningkatkan keterampilan berbahasa, dan rasa percaya diri siswa dalam menggunakan Bahasa Inggris di kelas.
Berdasarkan pada pemahaman tersebut, pada bulan Mei 2023, kami, sekelompok mahasiswa pascasarjana program studi Pendidikan Bahasa Inggris, Unpatti melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) di beberapa sekolah SMP di pulau Ambon dengan tema “ Mari Belajar Bahasa Inggris Melalui Lagu”. Kami berkolaborasi dengan guru bahasa Inggris untuk mengintegrasikan lagu Bahasa Inggris bermuatan budaya Maluku ke dalam pembelajaran.
Selama kegiatan ini, para guru diperkenalkan dengan berbagai macam lagu berbahasa Inggris bermuatan budaya Maluku yang sesuai dengan tingkat kemahiran siswa seperti contoh lagu ‘Gandong’, ‘Banda’, ‘Pintu Kota Beach’ and ‘Clove from Lease Islands’, yang adalah hasil karya dari Dr. Leonora S. Tamaela. Para guru kemudian dilatih bagaimana memilih lagu yang tepat, merancang aktivitas pengiringnya, dan menciptakan hubungan bermakna antara lirik dan konsep Bahasa, serta mendemostrasikannya di dalam kelas bersama dengan kami.
Berikut ini kami sampaikan satu contoh lagu dengan beberapa aktivitas pembelajaran yang kami lakukan dengan para guru Bahasa Inggris dalam kegiatan PkM . Lagu tersebut berjudul “Clove Trees in Lease Islands” dinyayikan dengan mengikuti irama lagu “ Huhate”
Aktivitas 1. Guru menunjukan gambar cengkih kering yang dijumur di matahari atau pohon cengkih dan memberikan pertanyaan, misalnya ‘please describe what you see in the picture’, ‘mention some benefit of cloves’
Aktivitas 2. Kosakata/Vocabulary: Guru memilih beberapa kosakata kunci dari lagu tersebut, seperti ‘visit’, ‘luxuriant,’ ‘ripe,’ ‘sacks,’ ‘carefully,’ ‘harvested,’ ‘dry,’ and ‘smell’. Kemudian, meminta siswa mendengar lagu tersebut dan mengidentifikasi kata-kata ini sewaktu mereka mendengarnya. Mereka kemudian mencocokkan kata-kata tersebut dengan maknanya atau menggunakannya dalam kalimat untuk menunjukkan pemahaman. Seperti contoh
When I ____ Lease Islands,
I see _____ clove trees everywhere
And also, people on the trees
Collecting _____ cloves in big ______
Bringing them _____ down with long tiny ropes
I’m happy, you’re happy, we all are so happy
Cause we’ve ______ many ripe cloves from Lease
Chorus
Let’s _____ them, let’s dry them, let’s dry them in the sun
O, the _____ is good, O so very good.
Aktivitas 3. Mengurutkan Lirik lagu/ Sequencing the Lyrics: Guru memotong lirik lagu menjadi beberapa potongan dan menyatukannya didalam amplop. Kemudian meminta siswa untuk bekerja dalam kelompok kecil menyusun potongan terseput dalam urutan yang benar. Kegiatan ini membantu memperkuat struktur urutan lagu dan mengembangkan keterampilan pemahaman bacaan.
Aktivitas 4. Bernyanyi dan Bertindak/ Sing and Act: Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok dan menugasi setiap kelompok berlatih menyanyikan lagu dan membuat gerakan sederhana untuk mengiringi liriknya. Misalnya gerakan ‘visit’, ‘see’, ‘collecting’, ‘bring cloves down’, ‘ let’s dry them’ and ‘ smell’
Aktivitas 5.Pengalaman Sensorik/ Sensory Experience: Guru menyediakan wadah kecil berisi cengkeh, pala, dan rempah-rempah lainya dan kemudian meminta siswa mencium dan mendeskripsikan aroma tersebut. Siswa dimintakan untuk berbagi pengalaman sensorik mereka dengan kelas dengan mengatakan, misalnya, ‘When I smell cloves, it reminds me of my village and the aroma and the scent makes me feel nostalgic and happy’.
Aktivitas 6. Diskusi Kelompok: Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil dan mengajukan pertanyaan terbuka terkait lagu tersebut, seperti ” “What do you think it would be like to visit Lease Islands?”. Siswa mendiskusikan ide-ide mereka, berbagi pendapat, dan melatih keterampilan berbicara dan mendengarkan mereka.
Selain dari berbagai aktivitas yang dapat dilakukan didalam kelas, kami bersama guru menciptakan proyek berdasarkan judul atau isi dari lagu tersebut yaitu:
Proyek 1. Fakta Pohon Cengkih: Guru meminta siswa membuat poster mini yang berhubungan dengan fakta tentang pohon cengkeh. Pada poster tersebut siswa memberi informasi tentang asal usul pohon cengkih, proses pertumbuhannya, dan kegunaannya dengan menggunakan kamlimat sederhana. Mereka dapat mempresentasikan fakta ini di depan kelas.
Proyek 2. Remix Lagu/Song remix: Guru dapat menantang siswa untuk membuat lagu versi mereka sendiri dengan mengubah beberapa lirik. Siswa dapat memodifikasi kata-kata untuk mencerminkan pengalaman mereka sendiri atau menggunakan kosakata berbeda yang berkaitan dengan pengalaman mereka. Siswa kemudian dapat menampilkan remix mereka di depan kelas. Contoh :
Dengan pengetahuan baru dan antusiasme, para guru bahasa Inggris mulai menerapkan metode pengajaran di kelas mereka. Kami bergabung dengan mereka untuk memberikan dukungan, mengamati pembelajaran, dan memberikan umpan balik.
Ruang kelas menjadi hidup dengan suara musik ketika para siswa dengan penuh semangat berpartisipasi dalam kegiatan yang melibatkan menyanyi, mendengarkan, dan menganalisis lirik lagu. Melalui sesi interaktif ini, siswa dihadapkan pada penggunaan bahasa yang otentik, meningkatkan pengucapan mereka, memperluas kosa kata mereka, dan mengembangkan keterampilan pemahaman mendengar.
Berkaca pada pengalaman pengabdian masyarakat di Ambon, kami mengungkapkan kepuasan yang luar biasa menyaksikan transformasi yang terjadi melalui penggunaan lagu bermuatan budaya local Maluku dalam pembelajaran Bahasa Inggris di kelas.
Kami menyadari bahwa upaya ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar siswa tetapi juga memberdayakan guru bahasa Inggris untuk mengeksplorasi metode pengajaran yang inovatif.
Kolaborasi dengan para guru Bahasa Inggris memupuk pembelajaran dan pertumbuhan bersama, menekankan pentingnya pengembangan dan dukungan profesional berkelanjutan dalam komunitas pendidikan. Para guru menyadari potensi mengintegrasikan lagu bermuatan budaya lokal ke dalam pembelajaran bahasa dan untuk memberikan dukungan berkelanjutan terhadap metode pengajaran yang inovatif.
Mereka menekankan perlunya pelatihan, dan kolaborasi untuk memastikan bahwa semua siswa dapat memiliki akses terhadap pendidikan bahasa Inggris yang menarik dan efektif.