Dobo, Tribun-Maluku.com: Warga Aru digegerkan dengan penemuan mayat tanpa kepala di laut. Diduga mayat tersebut berasal dari kapal nelayan yang sering menangkap ikan di laut Arafura.
Mayat berjenis kelamin laki-laki tanpa indentitas tersebut ditemukan di pesisir pantai antara desa Koijabi dan desa Balatan, Kecamatan Aru Tengah Timur, Kepulauan Aru, Senin (15/04/2024).
Mayat pertama kali ditemukan dua warga desa Koijabi yakni Yusuf Selfanay dan Dodi Selfanay (saksi ) sekira pukul 17.05 WIT yang hendak melakukan perjalanan menuju kota Dobo menggunakan speedboat.
Saat berada di perairan antara desa Balatan dan Desa Koijabi, tiba-tiba sekitar jarak 10 meter, saksi Yusup yang duduk di depan speed melihat ada sesosok mayat yang sementara terapung/hanyut. Kemudian saksi Dodi yang membawa speed boat memberhentikan speed dan melihat benar ada mayat.
Kemudian keduanya kembali ke desa Koijabi untuk melaporkan peristiwa tersebut kepada pihak kepolisian setempat.
Setelah menerima laporan itu, pihak kepolisian berkomunikasi dengan tim Nakes Koijabi dan kepala desa untuk turun di lokasi penemuan guna melakukan evaluasi.
Pukul 18.25 WIT personel Polsek Koijabi bersama tim tiba di TKP, namun mayat tidak ditemukan, kemudian tim dibantu warga setempat melakukan pencarian dengan menulusuri sekitar pesisir pantai.
Pukul 18.40 WIT, mayat tersebut ditemukan sementara tersangkut di akar pohon Mangrove.
Kemudian mayat diambil dan dibawah ke desa Koijabi.
Setelah tiba di desa Koijabi dan mayat tersebut diambil dari speed boat dan diletakan diatas Jembatan. Selanjutnya tim nakes melakukan pemeriksaan terhadap mayat tersebut.
“Hasil pemeriksaan dan kesimpulan sementara terhadap ciri-ciri mayat tanpa identitas tersebut yaitu bertubuh pendek, tinggi badan sekitar 155-160 cm, warna kulit putih dan mengunakan baju kaos lengan panjang warna coklat serta bajunya sudah tersobek. Selain itu, korban juga mengenakan celana pendek warna hitam,” ucap sumber kepada media ini.
Sumber juga menambahkan, diperkirakan korban sudah meninggal dan hanyut di laut sekitar 5 sampai 6 hari sehingga tumbuhnya sudah membengkak dan tanpa kepala.
“Dilihat dari luka di leher korban yang tidak beraturan bukan karena benda tajam, namun terlepasnya kepala dari tubuh korban belum bisa dipastikan penyebabnya,” jelas sumber yang tidak mau namanya disebutkan.
Usai pemeriksaan, korban langsung dimakamkan oleh warga setempat dengan alasan mayat tersebut telah menimbulkan bahu busuk.
Hingga berita ini disiarkan, Humas Polres Kepulauan Aru yang dihubungi media ini terkait peristiwa tersebut belum dapat dikonfirmasi.
Untuk diketahui, sebelumnya penemuan sesosok mayat tanpa kepala berjenis laki-laki tidak ada indentitas juga ditemukan di laut desa Wangel, Kecamatan Pulau-Pulau Aru pada Minggu (31/03/2024) lalu.