Ambon, Tribun-Maluku.com : Ratusan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura (FKIP Unpatti) Maluku mendatangi kantor gubernur Maluku guna bertemu langsung dengan Gubernur Maluku Said Assagaf guna menyampaikan aspirasi mereka terkait akan di masukannya 540 tenaga guru Sarjana Mendidik pada Daerah (SM) 3 T di Provinsi Maluku.
Ratusan calon tenaga guru yang tengah mengikuti perndidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unpatti ini mendatangi kantor Gubernur guna bertemu langsung dengan gubernur Maluku guna menyampaikan aspirasi mereka.
Aksi demo dan dukungan moral yang digelar Senin (18/7) oleh ratusan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unpatti ini dimulai dengan long march yang dilakukan dari kampus PGSD yang terletak di kawasan jalan DR/ Latumeten ini para mahasiswa denga tegas menolak kehadiran 450 tenaga guru SM3T yang didatangkan dari luar Maluku.
Dalam orasinya para calon guru yang juga didukung sejumlah tenaga guru honor ini menandaskan, dengan kehadiran ratusan tenaga guru SM3T dari luar Maluku, maka akan menyebabkan terjadinya penganguran di Maluku. Selain itu juga sejauh ini di Maluku terdapat ratusan tenaga guru honor di Maluku.
“Yang mengerti akan karakteristik masyarakat Maluku adalah orang Maluku sendiri, oleh karena itu sudah barang tentunya tenaga guru di Maluku harus mendapat prioritas utama di negeri sendiri. Disamping itu kwalitas lulusan FKPI Unpatti yang mengabdi sebagai guru maupun calon guru tidak kalah dengan tenaga guru dari luar Maluku,” tegas mereka.
Setelah melakukan orasi dihalaman depan kantor Gubernur Maluku, beberapa perwakilan pendemo lantas dipersilahkan masuk guna bertemu dengan Gubernur Maluku Said Assagaf.
Dalam pertemuan tersebut Gubernur Maluku yang didampingi Sekda Provinsi Maluku Hamin Bin Taher mengungkapkan, sebelum para pendemo mendatangi kantor Gubernur Maluku guna menyampaikan penolakan mereka terhadap kedatangan tenaga guru SM3T, Gubernur Maluku telah melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait termasuk pihak kementrian.
“Dari pertemuan tersebut pihak kementrian Pendidikan telah menyetujui Universitas Pattimura Ambon berhak melakukan test dan seleksi masuk bagi tenaga guru SM3T dan Guru Garis Depan (GGD). Dan inilah yang nantinya akan menjadi paying hukum bagi kita untuk merekrut tenaga-tenaga pengajar di Maluku guna dijadikan tenaga guru SM3T dan GGD, ” beber Gubernur.
Selain itu juga dalam pertemuan tersebut juga telah disepakati dan telah ditetapkan bahwa Maluku juga mendapat kuota tenaga guru GGD. Setelah memberikan pernyataan tersebut kepada perwakilan pendemo, Gubernur Maluku juga berkesempatan menemui para pendemo guna menyampaikan hasil pertemuan tersebut.
“Yang pasti payung hukum perekrutan tenaga guru SM3T dan GGD telaha ada, jadi tinggal bagaimana kita menyusun rambu-rambunya saja. Namun yang pasti saya hanya meminta untuk penerimaan tenaga guru SM3T dan GGD 95 persen tenaga guru yang direkrut adalah anak-anak Maluku dan sisa 5 persennya tenaga dari luar Maluku,” tegas Gubernur yang langsung mendapat aplaus dari massa pendemo.
Setelah mendengar langsung keterangan Gubernur Maluku itu Massa pendemo yang berjumlah kurang lebih 500 an mashasiswa FKIP Unpatti ini lantas dengan tertib membubarkan diri guna menuju ke DPRD Provinsi Maluku guna menyampaikan aspirasi yang sama kepada para wakil rakyat Maluku rumah rakyat Karang Panjang Ambon.