Ambon,Tribun-Maluku.Com : Bupati Seram Bagian Barat, Yasin Payapo diduga sengaja melindungi Thomas Andre Mawena raja negeri Laturake yang juga Aparatur Sipil Negara, pelaku perbuatan asusila.
Pasalnya hingga kini Yasin Payapo selaku pemimpin di bumi Saka Mese Nusa ini tidak dan belum mengambil langkah ataupun sanksi apa apa kepada Thomas Andre Mawene selaku raja negeri Laturake.
Hal tersebut ditegaskan Ketua Ikatan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Negeri Laturake (Ikmappela) Gilberth Tibaly kepada media ini Sabtu (14/9/2019)
Dijelaskan Tibaly, semestinya selalu seorang pemimpin di kabupaten Seram Bagian Barat, Bupati Yasin Payapo haruslah peka dengan persoalan yang terjadi ditengah masyarakatnya.
“Kasus asusila yang dilakukan raja negeri Laturake Thomas Andre Mawene sudah bukan rahasia lagi. Sebagaian besar warga Seram Barat sudah mengetahui kasus ini, tapi anehnya pemerintah kabupaten SBB seakan menutup mata dan diam seribu bahasa, ” ungkap Tibaly.
Sikap Bupati Yasin Payapo yang seakan akan menutup mata dan tidak peduli dengan kasus ini lanjut Tibaly, menimbulkan dugaan bahwa bupati SBB, Yasin Payapo diduga sengaja melindungi Thomas Andre Mawene. Begitu juga dengan pimpinan salah satu OPD di Kabupaten SBB tempat Thomas Andre Mawene mengabdi selaku Aparatur Sipil Negara, juga diduga ikut ikutan mendiamkan kasus tersebut.
“Ikmapella mendesak Bupati SBB, Yasin Payapo untuk memecat raja Laturake Thomas Andre Mawene baik dari jabatannya selaku raja maupun dalam kapasitasnya selaku Aparatur Sipil Negara, ” tegasnya.
Sementara itu salah satu tokoh muda Laturake, Ronny Maketake menambahkan. Sesuai aturan adat yang berlaku di Hena Laturake, siapapun yang terlibat dalam kasus asusila maupun zinah harus melepaskan jabatan yang sedang diembannya.
“Aturan adat yang diturunkan Datuk Datuk Hena Laturake dengan tegas mengutuk perbuatan asusila yang dilakukan warganya. Dan konsekwensi dari perbuatan tersebut adalah dilepaskannya jabatan baik jabatan dalam tatanan adat maupun tatanan pemerintahan negeri, ” jelas Maketake.
Tagal itu selaku unsur pemuda, dirinya mendesak tua tua adat dan pemangku kepentingan adat di Hena Laturake, agar segera melakukan sidang adat, dan menyidangkan secara adat Thomas Andre Mawene.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya raja negeri Laturake, Thomas Andre Mawene tertangkap basah oleh masyarakat negeri Lohia Sapalewa sedang asik berindehoi dengan salah satu warga Lohia Sapalewa berinisial IL.
Ketika kepergok warga kedua pasangan yang sudah memiliki pendamping hidup (suami dan istri) itu diduga sedang melakukan hubungan suami istri di rumah dinas tempat tinggal IL yang berprofesi sebagai guru sekolah dasar.
Saat itu pemuda negeri Lohia Sapalewa yang sudah mengurung rumah tempat kedua sejoli itu memadu kasih, hendak melakukan tindakan main hakim sendiri. Namun beruntung, raja negeri Lohia Sapalewa lantas melaporkan kejadian ini ke Polsek Taniwel, dan beberapa saat kemudian Thomas Andre Mawene dan selingkuhannya yang berinisial IL langsung diamankan aparat kepolisian dari Polsek Taniwel.
Belakangan diketahui raja negeri Laturake ini telah membuat surat pernyataan di hadapan petugas Polsek Taniwel, bahwa raja negeri Laturake itu berjanji tidak akan mengulangi perbuatan zina yang dilakukannya bersama IL