Ambon, Tribun-Maluku.com : Sangat disayangkan fitnah yang dilontarkan Barbara Jaklin Imelda Alfons/Saiya, anak seorang Pendeta, terhadap Pendeta Diane Akyuwen, keputusan diambil Sinode Jemaat GPM Sion Batu gajah Ambon, keluar dari Tempat Ibadah sementara.
Kepada Wartawan, Evans Reynolds Alfons di kediamannya, Sabtu (17/8/4/2021) menjelaskan, keluarganya bersama ketua Majelis jemaat Sion telah dilaporkan ke Polda Maluku, Barbara Jeklin Imelda Alfons/Saiya.
Menurut Evans, dilaporkan Gereja telah melakukan penipuan dan Penyerobotan oleh Barbara itu merupakan fitnah yang paling kejam yang telah ditudingkan.
Kepada wartawan Evans menjelaskan, mereka dilaporkan ke Polda Maluku dengan tuduhan penipuan dan penyerobotan atas sebidang tanah, yang saat ini dijadikan Gedung ibadah sementara oleh Jemaat Sion untuk beribadah.
Namun tempat ibadah sementara itu dipakai hanya sementara sampai pembangunan renovasi Gereja tersebut selesai baru lahan dan gedung tersebut dikembalikan ke pemilik lahan
Sangat ironis, menurut Evans, Pendeta Diane Akyuwen dilaporkan bukan sebagai Ketua Majelis Jemaat tetapi diri pribadi, dan bersama keluarganya yang merupakan ahli waris Jacobus Abner Alfons.
, “Yang saya ingatkan, ibu Pendeta Diane Akyuwen tidak mengatasnamakan pribadi, beliau selaku Ketua Majelis Jemaat yang menerima penyerahan pakai tanah tersebut, ” Tuturnya.
Ditegaskan, penyerahan kepada Ketua Majelis Jemaat Sion tidak menggunakan surat perjanjian, tetapi keluarga Alfons hanya menepati janji Almarhum ayahnya ketika masih hidup.
, “Kami tidak terlibat penyerobotan atau penipuan , karena faktanya begitu, kami hanya menjalankan amanah Almarhum dan diberikan pinjaman lahan tersebut secara cuma-cuma, ” Ujar Evans
Dijelaskan, sebidang tanah yang menjadi objek laporan tersebut adalah tanah hibah dari Ayahnya Jacobus Abner Alfons pemilik lahan tersebut, kepada Saudara perempuannya Josina Magdalena Alfons.
Evans menjelaskan, pada tahun 2011, oleh ayahnya, tanah tersebut dihibahkan kepada saudaranya Josina, namun karena tantenya sudah berstatus Warga Negara asing, maka dipakai nama Barbara Jaklin sebagai pengganti.
Pada Tahun 2015 oleh ayahnya, Almarhum Jacobus Alfons semasa hidup memerintah dirinya untuk membuat hibah pengganti, yang diurus sampai mendapatkan sertifikat 1235 dengan luas tanah 127 meter persegi kepada Barbara di objek yang berbeda.
, “Telah dibuat hibah pengganti di lingkungan RT 001/03 kelurahan Batu gajah, kalau biasa disebut orang di tengki minyak, saya urus sampai mendapatkan sertifikat, ” Ujar Evans.
Namun karena hubungan baik masih terjalin saat itu, ayahnya tidak menyuruh membatalkan hibah yang sebelumnya.
Namun diduga tanah tersebut sudah dijual, kini Barbara kembali mengklaim lahan yang sementara digunakan Jemaat Sion Batu gajah untuk tempat ibadah sementara.
Ia menjelaskan, lahan yang saat ini digunakan untuk tempat ibadah sementara tersebut atas perintah Almarhum Jacobus Abner Alfons semasa hidupnya, saat menjabat selaku ketua pembangunan gereja dan pastori di Jemaat Sion untuk membuat gereja sementara
, “Oleh Almarhum diberikan sementara untuk gereja, silakan beribadah dulu sambil menunggu pembangunan gereja selesai, ” Ujarnya.
Terkait dengan status Barbara selaku pelapor, Evans menjelaskan Barbara anak luar nikah dari seorang hamba Tuhan di Ternate, Josina Magdalena Alfons, yang juga saudara ayahnya, Jakobus Abner Alfons.
Akibat dari hubungan gelap yang dilakukan tantenya Josina Alfons, lahirlah Imelda, sehingga dirinya di skorsing sebagai Pendeta, dan beralih profesi sebagai PNS di RRI Ambon, yang kemudian kawin dengan warga Belanda dan menjadi Pendeta di Negeri kincir angin tersebut.
Pada tahun 2005, anak Josina sudah menikah dengan Samuel Philip Saiya dan berdiam di Batu gajah atas.
Bagi keluarga Alfons persoalan tanah tidak menjadi permasalahan, tetapi akibat perbuatan tersebut sudah membuat kecewa Jemaat Sion dan pihak keluarga.
Dirinya berjanji persoalan ini tetap akan tetap menempuh proses hukum untuk mendapatkan kepastian hukum terhadap tanah tersebut.
Dari pantauan di lokasi yang disengketakan siang itu, terlihat dengan penuh kecewa para Majelis dan Jemaat Sion memindahkan seluruh barang dari gereja sementara ke Gereja Sion yang belum selesai direnovasi