Piter Pakabu, ST. M.Si |
AMBON Tribun-Maluku.com- Pembangunan rumah susun (Rusun) dan rumah khusus (Rusus) di Provinsi Maluku sudah mulai dikerjakan dengan prosentase di atas lima persen.
Jadi sudah di buat pematangan lahan untuk di bangun Rusun di Kota Ambon dan Masohi serta Rusus di Kota Dobo,”kata Kasatker Penyediaan Perumahan Provinsi Maluku, Piter Pakabu, ST. M.Si di Ambon, Selasa (26/6/2018).
Menurut Pakabu, meskipun di Maluku terjadi musim penghujan namun tidak berpengaruh terharap pekerjaan Rusun dan Rusus di lapangan.
Penetapan lahan/lokasi pembangunan Rusun dan Rusus diterbitkan oleh bupati atau walikota setempat, sehingga soal lahan tidak ada masalah.
Sudah ada kerjasama atau MoU antara Kementerian PUPR dengan Kejaksaan Agung RI di Jakarta. Kerjasama tersebut juga ditindakanjuti di daerah, untuk mengawasi jalannya pekerjaan.
“Tujuannya, untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan kewenangan baik secara internal maupun eksternal Satker,”ucapnya.
Dikatakan, Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) sudah bekerja maksimal di lapangan bahkan mereka selalu berkoordinasi dengan Pemda setempat baik Bupati/Walikota, Camat, Lurah, Kades bahkan Ketua Rukun Tetangga (RT).
Para TFL dalam melaksanakan tugas di lapangan selalu menggunakan atribut TFL seperti: Rompi dan Surat Tugas, guna mencegah adannya pihak lain yang mengaku sebagai petugas atau pendamping.
Pakabu berharap, pihak kedua (kontraktor) dapat menyelesaikan pekerjaan Rusun dan Rusus sesuai target atau sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.(TM02)