Ambon, Tribun-Maluku.com : Tahapan penyelenggaraan Pilkada belum lagi setengah jalan, namun aksi tidak terpuji berupa pengrusakan baliho pasangan bakal calon walikota – wakil walikota Ambon, Paulus ‘Poli’ Kastanya – M.A.S “Sam” Latuconsina (PANTAS) mewarnai intrik politik di Kota Ambon.
Juru Bicara Tim Penenangan PANTAS, Dicky Mailoa mengatakan Pilkada Kota Ambon tahun 2017 yang kini telah memasuki tahapan pendaftaran dan penetapan Calon Walikota dan Wakil Walikota Ambon, sementara diganggu oleh aksi-aksi kekerasan yang dilakukan oleh Orang Tidak Bertanggungjawab (OTB).
“Aksi kekerasan yang dimaksudkan adalah tindak perusakan atribut, yang dalam satu bulan terakhir ini dialami oleh pasangan bakal calon Walikota/Wakil Walikota Ambon, atas nama Paulus Kastanya dan M.A.S. Latuconsina di berbagai tempat dalam wilayah Kota Ambon,” katanya dalam siaran pers yang diterima Tribun Maluku, Selasa (4/10)
Dijelaskan, selama tiga pekan terakhir ini, Tim Khusus Pengamanan Atribut PANTAS telah menyisir seluruh wilayah Kota Ambon dan mendata semua titik pemasangan baliho, spanduk dan umbul-umbul milik pasangan PANTAS dan ditemukan baliho yang sengaja dirusak OTB.
“Dari 321 titik pemasangan atribut Pantas di lima wilayah Kecamatan se-Kota Ambon, ditemukan 62 baliho dirusak dengan pola yang sama, yaitu sayatan horisontal dan vertikal pada bidang yang sama pada baliho-baliho milik pasangan PANTAS,” ungkapnya.
Secara umum, tambah dia, masyarakat yang berdomisili di sekitar baliho-baliho yang dirusak itu menyatakan bahwa baru menemukan baliho sobek akibat sayatan benda tajam itu pada pagi hari.
“Temuan ini membawa kami pada kesimpulan, bahwa sementara terjadi aksi kekerasan terencana yang dilakukan oleh orang-orang tertentu untuk kepentingan-kepentingan sempit yang secara diametral bertentangan dengan kepentingan masyarakat Kota Ambon,” ujarnya.
“Berdasarkan temuan itu atas nama pasangan pasangan bakal calon Walikota/Wakil Walikota Ambon, Paulus Kastanya M.A.S. Latuconsina (PANTAS) serta Tim Pemenangan Koalisi delapan Partai Politik pengusung PANTAS kami menyatakan penyesalan mendalam atas adanya kasus perusakan baliho ini,” katanya lagi,
Dia menyerukan kepada pihak-pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam aksi kekerasan perusakan baliho tersebut, agar segera menghentikan aksi-aksi yang tidak bertanggungjawab itu.
Dicky meminta segenap masyarakat Kota Ambon, agar waspada terhadap adanya aksi-aksi kekerasan yang cenderung mencemari penyelenggaraan Pilkada Kota Ambon.
“Aksi-aksi kekerasan sebagaimana yang dialami oleh pasangan calon PANTAS ini adalah tindakan yang tidak bertanggungjawab, anti demokrasi serta secara potensial dapat mengganggu keamanan dan kedamaian masyarakat dan niat sebagai Pilkada yang demokratis, bermartabat, aman dan damai” tegasnya.
Pihak penyelenggara Pilkada Kota Ambon Tahun 2017 dan pihak keamanan pada umumnya agar bersedia menyikapi fenomena kekerasan ini termasuk kekerasan verbal di media sosial sebagai tantangan terhadap upaya penyelenggaraan Pilkada yang demokratis, bermartabat, aman dan damai.
Dicky juga menghimbau pendukung pasangan calon PANTAS di seluruh wilayah Kota Ambon, termasuk para kader Partai Politik Koalisi PANTAS, agar tetap tenang, menahan diri, bersikap dewasa serta tidak terpancing oleh aksi-aksi kekerasan apapun termasuk perusakan baliho-baliho PANTAS tersebut.
“Ini dalam rangka tekad kita bersama untuk mengantar dan mengawal seluruh proses Pilkada Kota Ambon Tahun 2017 ini, supaya berjalan lancar, damai dan bermartabat bagi kepentingan masyarakat Kota Ambon seluruhnya bersama pasangan calon PANTAS,” tandasnya.