John Sesa, SE. MM |
AMBON Tribun-Maluku.com- Pencanangan Kampung KB baik tingkat Provinsi Maluku dan Kabupaten Maluku Tengah sudah dilaksanakan dan selanjutnya akan diikuti oleh kabupaten/kota lain di Provinsi Maluku.
Tidak hanya sebatas pencanangan Kampung KB namun akan ditindaklanjuti dengan intervensi program baik program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK), maupun program lintas sektor terkait.
Demikian keterangan John Sesa, SE. MM Kepala Bidang Pengendalian Penduduk Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku kepada Tribun-Maluku.com diruang kerjanya, Selasa (1/3/2016).
Menurut Sesa, program KB ditangani secara komprehensif ada bidang yang menangani langsung secara fisik seperti bidang KB/KR, ADPIN dan KS/PK, sedangkan bidang Pengendalian Penduduk menangani soal perubahan pola pikir masyarakat tentang apa itu konsep kependudukan, serta berkoordinasi dengan instansi terkait yang menangani masalah daerah kumuh.
“Kita lebih banyak menangani soal perubahan pola pikir, pola sikap dan pola tindak masyarakat tentang konsep kependudukan melalui kegiatan pelatihan, sosialisasi pada semua jenjang di masyarakat,”katanya.
Sebagai contoh, pihaknya melakukan sosialisasi kepada guru SMA/SMK mata pelajaran Biologi dan PKN di Kota Ambon tentang konsep-konsep kependudukan, kaitannya dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan dan diharapkan mereka akan meneruskan konsep ini kepada siswa di sekolah masing-masing, selain itu sosialisasi dilakukan juga kepada tokoh masyarakat (toma) dan tokoh agama (toga).
Diakuinya, untuk merubah pola pikir, pola sikap dan pola tindak masyarakat soal kependudukan agak sulit sehingga pihaknya tidak bekerja sendiri, tetapi selalu menggandeng mitra kerja seperti Forum Antar Umat Beragama Peduli Keluarga Sejahtera (Fapsedu), Pusat Studi Kependudukan (PSKK), Kualisi Kependudukan, Media dan lain-lain.
Dikatakan, saat ini konsep kependudukan sudah masuk kepada Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) dan untuk tingkat Taman Kanak-kanak disediakan Komik Kependudukan, sedangkan tingkat SD, SMP dan SMA/SMK disediakan Modul Kependudukan.
Sebanyak 11 SMA/SMK di Kota Ambon yang sudah dilakukan sosialisasi kependudukan dan akan dilanjutkan kepada 11 kabupaten/kota di Maluku, serta ditindaklanjuti dengan pembentukan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) dan muridnya akan bekerja seperti petugas KB.
Harapannya, konsep masyarakat tentang kependudukan bisa berubah dari istilah banyak anak banyak rejeki menjadi keluarga kecil bahagia dan sejahtera, dari kuantitas menjadi kualitas karena dari keluarga yang kuat akan melahirkan bangsa yang kuat.(TM02)