Ambon, Tribun Maluku: Rumah Data Kependudukan (RDK) tujuannya untuk menyediakan data mulai dari basis mikro di tingkat desa/kelurahan.
Hampir pasti, selama ini data-data di desa tidak ada sehingga diharapkan BKKBN membentuk RDK, agar dapat mengakomodir semua data yang ada di desa,” kata Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku, Mincie H. Ubro, S,Hut. M.Si di Ambon, Sabtu (6/5/2023).
Menurut Mincie Ubro, soal RDK yang tersebar pada 11 Kabupaten/Kota di Maluku, setiap tahunnya BKKBN RI selalu memberikan target RDK pada setiap kabupaten/kota di Maluku, bahkan di Indonesia.
Sesuai data pada Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku tahun 2022 jumlah RDK sebanyak 143, target tahun 2023 sebanyak 674 RDK dan sampai dengan April 2023 telah terbentuk 100 RDK, sehingga jumlah RDK di Maluku saat ini sebanyak 243 RDK.
Jumlah 243 RDK ini terbagi atas: 178 RDK masuk Klasifikasi Sederhana (baru sebatas Petugas terbentuk dan di SK kan dan yang lainnya belum dilengkapi), 1 RDK Klasifikasi Lengkap dan 64 RDK Klasifikasi Paripurna (Data sudah terintegrasi dan digunakan).
Ubro berharap, RDK dengan klasifikasi sederhana dapat ditingkatkan menjadi klasifikasi lengkap dan klasifikasi peripurna.
Dari target 674 RDK yang diberikan BKKBN RI itu, “kata Ubro, diharapkan dapat dibentuk di Kampung KB sehingga sinkron dengan kegiatan-kegiatan dan semua Kampung KB di Maluku harus memiliki Rumah Data Kependudukan.
Data pada RDK terdiri dari data kepala keluarga (KK), kuantitas (jumlah), kualitas terkait dengan kesehatan, pendidikan, pekerjaan, pembangunan keluarga terkait dengan Tri Bina: Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), dan Bina Keluarga Lansia (BKL), data pelayanan KB, dan data potensi desa seperti puskesmasn sekolah, tempat ibadah dan pasar.
Data pada RDK dapat dipakai untuk perencanaan desa/kelurahan, dinas terkait untuk intervensi program di desa, akademisi untuk penelitian bagi pembangunan desa.
Diharapkan, pengurus RDK di desa/kelurahan lebih meningkatkan kemampuan, pemahaman untuk pengolahan data, penyediaan data, serta membangun koordinasi dengan BPS untuk cara penambilan data, cara menyediakan data yang menarik karena BPS mempunyai Desa Cinta Statistik (Desa Cantik).