Demikian penuturan Kepala Balai Sejarah Provinsi Maluku S. Tiwery SH. S.Pd kepada wartawan di ruang kerjanya Senin (3/3).
Menurutnya, inti dari pada sarasehan tersebut adalah untuk menyamakan persepsi maupun pandangan untuk melahirkan ide-ide guna mendorong para pemerhati maupun SKPD bidang kebudayaan, agar bisa terus melaksanakan pelestarian kebudayaan.
Sealin itu pihaknya telah melakukan Pagelaran Budaya di Saumlaki Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) tanggal 17-19 Februari dengan melibatkan 24 group siswa-siswi SMA dari MTB, dan juga melaksanakan Pameran Sejarah dan Lawatan Sejarah Daerah di Dobo Kabupaten Kepulauan Aru tanggal 18-20 Februari.
Hasil dari Lawatan Sejarah Maluku di Dobo nantinya akan diikutsertakan dalam lawatan sejarah nasional di Riau tanggal 19-24 Juni 2014.
“Kami didorong untuk harus mengejar realisasi kegiatan-kegiatan dan anggaran, karena menjadi tolak ukur untuk meningkatkan kinerja di tahun 2014,”ungkap Tiwery.
Saat ini pihaknya sementara mempersiapkan kegiatan-kegiatan lainnya seperti Karnaval Budaya Multi Etnik yang melibatkan 30 suku bangsa yang ada di Ambon serta pemutaran film documenter yang akan dilaksanakan pada pesta teluk 2014.
Pihaknya sementara mempersiapkan kegiatan penulisan Sains Tentang Pancasila, yang dipadukan dengan pelaksanaan Kongres Pancasila ke 6 dan akan dilaksanakan tanggal30 Juni sampai 1Juli 2014 di Ambon yang akan diselenggarakan oleh Universitas Pattimura.
Selain program-program tersebut menurut Tiwery ada juga kegiatan Sosialisasi Musik Hawaian dan Festival Hawaian yang nantinya akan diikutsertakan oleh 15 group.(TM05)