Ambon, Tribun-Maluku.com : Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Maluku sedang memberikan pelatihan bagi 17 orang calon pengusaha yang tergolong dalam Inkubator Bisnis.
“Sekarang ini masih dalam kegiatan pelatihan yang tengah berlangsung selama dua hingga tiga bulan, dengan kegiatan pelatihan teori yang berada di dalam kelas selama dua bulan, dan satu bulan praktek di lapangan,” kata Wakil Pimpinan Kantor Perwakilan BI Provinsi Maluku Andi Setyo Biwado di Ambon, Jumat (9/12).
Harapannya, lanjutnya, setelah keluar nanti dari kegiatan pelatihan inkubator bisnis, mereka siap mengembangkan usaha yang diinginkan, bekerja sama dengan perbankan.
“Inilah BI punya hasil binaan dengan berbagai macam bisnis yang diterapkan selama pelatihan, silakan kalau pihak Bank mau memberikan bantuan berupa kredit usaha bagi mereka,” ujar Andi.
Ia mengungkapkan, kebanyakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia termasuk Maluku mempunyai tiga kelemahan, yakni dana, akses pasar, dan keterampilan sumber daya manusia (SDM).
“Kelemahan keterampilan SDM ini yang kita coba untuk tanggulangi lewat pelatihan, kemudian dari sisi pendanaan kita hubungkan dengan dunia perbankan, sedangkan penjualan atau bisnis akan dihubungkan dengan pihak distributor, seperti yang akan dilakukan kerja sama antara BI, petani bawang merah dan distributor,” ujarnya.
Menurutnya, 17 orang calon pengusaha yang sedang mengikuti pelatihan ini merupakan hasil seleksi, dimana BI membuka lowongan untuk siapa saja yang ingin mengikutinya.
Sedangkan pelatihan dan keterampilan di lapangan, BI mengundang narasumber dari Jakarta untuk mendidik dan beri pelatihan sebagai bekal agar mereka bisa mengembangkan produk masing-masing.
Ketika ditanyakan tentang bantuan kepada nelayan, Andi menjelaskan bahwa bantuan secara langsung tidak ada, sebab yang ada hanya untuk UMKM yang bisa diperuntukkan bagi nelayan, petani, dan pengrajin.