Ambon, Tribun Maluku: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat, pertumbuhan ekonomi kumulatif triwulan IV-2023 melambat, terhadap pertumbuhan ekonomi kumulatif triwulan IV-2022 (c-to-c).
Ekonomi Maluku kumulatif triwulan IV-2023 sebesar 5,21 persen, dibanding kumulatif triwulan IV-2022 sebesar 5,31 persen,” kata Kepala BPS Provinsi Maluku, Maritje Pattiwaellapia, SE. M.Si di Ambon, Senin (5/2/2024).
Menurut Pattiwaellapia, pertumbuhan ini terjadi di seluruh lapangan usaha, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha Industri Pengolahan sebesar 16,37 persen; dan lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 9,30 persen.
Khususnya untuk lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan juga memainkan peran penting dalam perekonomian Maluku, dimana lapangan usaha tersebut mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,66 persen.
Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen impor luar negeri yang tumbuh sebesar 94,41 persen.
Dikatakan, perekonomian Maluku berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan IV-2023 mencapai Rp 15,17 triliun dan atas harga konstan 2010 mencapai Rp 9,08 triliun.
Ekonomi Maluku triwulan IV-2023 mengalami pertumbuhan sebesar 4,77 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai kategori industri pengolahan sebesar 13,74 persen.
Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen impor luar negeri yang tumbuh sebesar 208,92 persen.
Ekonomi Maluku triwulan IV-2023 mengalami pertumbuhan sebesar 2,09 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada lapangan usaha jasa lainnya sebesar 7,07 persen. Sementara dari sisi pengeluaran dicapai oleh komponen pengeluaran impor luar negeri sebesar 70,58 persen.