Ambon, Tribun-Maluku.com : Harga kopra di Kota Ambon, Maluku kini bergerak turun cukup tajam hingga mencapai Rp4.000/Kg, dari sebelumnya Rp4.500.
Hasil pemantauan di lokasi transaksi berbagai jenis hasil komoditas ekspor andalan Maluku di Jl Setia Budi, kawasan Rijoly, Kelurahan Batugajah, Kota Ambon, Selasa (30/10), menunjukkan, harga kopra turun tajam yakni dari Rp4.500 turun menjadi Rp4.000/Kg.
“Terjadi perubahan harga yang cukup mengherankan para petani di daerah ini, karena mereka berharap terjadi perubahan naik lagi ternyata turun cukup tajam,” kata Evi salah seorang pembeli.
Awalnya harga kopra pada bulan September bergerak naik dari Rp4.000 menjadi Rp4.200/Kg, kemudian naik lagi menjadi Rp2.500, dan bertahan hingga awal bulan Oktober terus terjadi perubahan turun mencapai Rp4.200/Kg, kemudian naik lagi mencapai Rp4.700/Kg, seminggu kemudian turun lagi menjadi Rp4.500, dan sekarang turun lagi mencapai Rp4.000/Kg.
Evi mengatakan, untuk harga komoditi yang satu ini kita tidak bisa berbuat banyak, sebab perubahan harga selalu kami ikut perkembangan pasar utama yakni di Surabaya, yang sekarang ini agak menggembirakan yakni fuli pala (pembungkus biji pala) yang terus bergerak naik dari Rp145.000 menjadi Rp165.000/Kg.
Sedangkan untuk cengkih Rp86.000/Kg, harga ini sudah bertahan sejak bulan September, sedangkan untuk coklat masih tetap bertahan yakni Rp26.000/Kg.
“Jadi harga beli yang kami patok kepada petani di daerah ini selalu berdasarkan harga yang terjadi di Surabaya,” ujarnya.
Perkembangan transaksi belakangan ini, Evi mengatakan, agak sepi, terutama kopra yang sudah jarang petani datang untuk menjual.
“Informasi banyak petani belum mau kerja kopra sebab harganya sangat mengecewakan,” ujarnya.
Untuk cengkih dan biji pala pembelian juga masih sepi belum terlalu ramai, terutama cengkih sebab sebagian besar petani di daerah ini memasuki masa panen.
“Belum ada kegiatan transaksi, kemungkinan akhir bulan atau bulan depan, sebab mereka juga perlu biaya guna menyongsong perayaan Natal dan tahun baru,” ujarnya.
Yang terpenting, lanjutnya, harga cengkih maupun biji pala masih bisa terus bertahan hingga bulan Desember.