Ketua MUI Maluku Idrus Tukang mengatakan, bentrokan sesama warga Maluku yang terjadi selama ini karena masyarakat tidak mampu menahan emosi dan mengendalikan diri dalam menghadapi persoalan di lingkungan masyarakat, akibatnya bentrokan antar sesama warga Maluku acap kali terjadi.
Sikap tidak menahan emosi dan mengedepankan kekerasan dalam penyelesaian masalah sangat disesali MUI Maluku, karena menandakan pembinaan mental spiritual yang terus dilakukan oleh Tokoh-tokoh Agama melalui ceramah-ceramah bernuansa religius tidak dimaknai oleh warga masyarakat khususnya umat beragama.
Alasan Minuman Keras (Miras) yang dikonsumsi warga diakuinya, merupakan salah satu pemicu tetapi tidak seharusnya Miras dijadikan sebagai bagian dari dimulainya sebuah masalah yang berujung dengan bentrokan sesama warga.
Tukan mengajak seluruh Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama maupun Tokoh Adat untuk berperan aktif dalam menghadapi berbagai persoalan di masyarakat.
Tokoh-tokoh masyarakat seharusnya menjadi ujung tombak utama mengendalikan emosi setiap warga masyarakatnya yang saling bersengketa pendapat dan lainnya.
MUI Maluku selama ini telah mengambil peran langsung dalam melakukan sosialisasi penyadaran masyarakat, yaitu dengan melakukan ceramah-ceramah diberbagai Masjid yang ada di Kota Ambon maupun di Kabupaten Maluku Tengah terutama di daerah Jazirah Leihitu dan lainnya.
Namun sebaliknya, masih ditemukan adanya ketidak mampuan masyarakat dalam menghadapi setiap persoalan, akibatnya terjadi bentrokan antar sesama warga.
MUI Maluku kini telah membangun koordinasi dengan aparat keamanan TNI-Polri untuk sama-sama melakukan pembinaan langsung di masyarakat guna menyadarkan kembali moralitas warga masyarakat Maluku agar lebih memahami dan memaknai indahnya kehidupan dalam sebuah kedamaian.(TM02)