Penjajahan merupakan kisah degil tertua umat manusia. Bentuk penjajahan pada zaman sekarang ini tidak lagi dengan cara perang tetapi dengan cara merusak para generasi penerus bangsa.
Di era yang sangat modern ini tidak ada lagi sesuatu peristiwa terjadi tampa ada kaitannya dengan peristiwa lain, satu masalah tergantung pada masalah yang lain. Karena itu kita tidak boleh mengusut satu permasalahan hanya dengan melihat permasalahan tersebut sebagai sesuatu yang berdiri sendiri.
Jika membayangkan betapa brutalnya daya rusak narkoba, maka peristiwa Hirosima dan Nagasaki tidak ada apa-apanya. Hal ini dapat dilihat dari peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu awal tahun 2017 dimana ada seorang ibu rumah tangga yang sedang menyusui, tertangkap tangan memakai narkoba jenis sabu-sabu.
Yang sangat ironis adalah bayi ibu tersebut yang berusia 5 bulan ketika di tes urinenya ternyata juga positif narkoba seperti ibunya. Orang tua yang idealnya memiliki tanggungjawab untuk melindungi anaknya malah justru dengan sengaja “membunuh” anaknya, seolah ada hantu yang membuat mereka tidak peduli lagi terhadap pertumbuhan anaknya kedepan.
Dapat dibayangkan ketika anak itu besar maka pasti memiliki kecenderungan yang buruk karena perkembangan kognitif anak tidak dapat dipisahkan dengan lingkungan di mana dia dibesarkan.
Sebagaimana kita ketahui, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba saat ini menunjukkan kecendurungan peningkatan sehingga menjadi ancaman serius terhadap berbagai aspek kehidupan dan kelangsungan hidup bangsa.
Permasalahan penyebaran narkoba ini semakin tidak mengenal strata sosial, tempat maupun komunitas. Secara faktual hampir dapat dipastikan bahwa tidak ada satupun wilayah di negeri ini bebas dari narkoba.
Ketidakberdayaan masyarakat ini terjadi karena tenggelam dalam mitos halusinasi yang diakibatkan penyalahgunaan narkoba. Gaya hidup hedonis yang semakin hari semakin mengakar dalam tatanan kehidupan masyarakat, menjadikan para potensial user atau calon pemakai merupakan golongan yang sangat rentan terhadap penyalahgunaan narkoba karena dapat kita yakini bahwa aksi dan refleksi merupakan dua hal yang tidak terpisahkan.
Kalo kita melihat berbagai macam kasus narkoba yang terjadi, menandakan bahwa keberlangsungan bangsa kita perlahan-lahan mulai digerogoti dari fase awal metafora kehidupan.
Generasi muda secara sengaja dilemahkan dengan narkoba agar hidup dalam dunia halusinasi. Dengan demikian maka bangsa ini dapat dikuasai secara penuh oleh keserakahan para pengambil keuntungan dari narkoba, yang tanpa disadari kita telah di jajah.
Para generasi muda kita yang seharusnya menjadi fondasi kekuatan bangsa ini dengan gampangnya diperdaya dan terlelap dalam fatamorgana yang merupakan hantu terbesar dalam kemajuan bangsa kita yaitu narkoba.
Meski begitu, the show must go on untuk membawa bangsa kita yang tercinta ini terutama generasi penerus bangsa ini, mampu bersaing di kancah internasional. Perjuangan melawan narkoba yang sudah sangat luar biasa daya rusaknya harus merambah ke segala lini.
Untuk menjaga itu maka perlu untuk kita selalu waspada terhadap bahaya laten narkoba, karena dengan kewaspadaan kita tidak mudah tergoda dengan sesuatu yang tampak gemerlap namun menjerumuskan dalam jurang kesengsaraan.(Oleh : Rezky Pratama Masuku, SH; Staf Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Provinsi Maluku)