Langgur, Tribun Maluku : Sekda Kabupaten Maluku Tenggara A.Rahawarin mengatakan, pembangunan rendah karbon berfokus pada 5 sektor antara lain, penanganan limbah dan ekonomi sirkular, pengembangan indsutri hijau, pembangunan energy berkelanjutan, rendah karbon laut dan pesisisr, serta pemulihan lahan berkelanjutan.
Hal ini disampaikan Sekda Kabupaten Maluku Tenggara saat membuka kegiatan sosialisasi perencanaan pembangunan rendah karbon dan ketahanan iklim Provinsi Maluku di Langgur, Kamis 01/12/2022.
Menurut Sekda, Pembangunan Rendah Karbon dan Berketahahan Iklim (PRKBI) direncanakan sebagai backbone menuju ekonomi hijau, dan akan diintegrasikan dalam dokumen perencanaan daerah.
Oleh sebab itu, program sosialisasi ini dinilai sangat penting dengan tujuan untuk menyamakan pemahaman tentang program prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024.
” Saya menyambut baik dan memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini,” jelasnya.
Olehnya itu, pemerintah juga berupaya membangun ketahanan iklim untuk meminimalkan kerugian ekonomi dan sosial yang ditimbulkan akibat perubahan iklim yang berfokus pada empat sektor perioritas utama yakni; perairan, kelautan dan pesisir, kesehatan dan pertanian.
” Sebagai informasi, saat ini pemerintah Provinsi Maluku melalui Bappeda Provinsi telah menyusun dokumen Rencana Pembangunan Rendah Karbon Daerah (RPRKD) Tahun 2021-2030, untuk mangkaji ulang dokumen RAD-GRK Provinsi Maluku Tahun 2010 – 2020,” terangnya.
Melalui dokumen ini, dirinya berharap dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif yang memetakan semua potensi Provinsi Maluku melalui upaya pemerataan pembangunan dan pengentasan kemiskinan sekaligus menjaga kualitas lingkungan dan ketersediaan sumber daya alam.
” Saya berharap semoga melalui sosialisasi ini dapat memberikan wawasan, gambaran serta pemahaman bagi saudara saudara pada ke 2 daerah ini baik Pemerintah Kabupaten Maluku Tengara maupun Pemerintah Kota Tual,” tutupnya.