Hal tersebut disampaikan Kepala Kesbangpol Maluku Tenggara Munawir Matdoan, S.sos di sela-sela kegiatan penyuluhan wawasan kebangsaan bagi generasi muda di Malra.
Dari kondisi yang terjadi saat ini, dapat menyebabkan nilai-nilai yang mengikat persatuan dan kesatua bangsa terabaikan, tergusur oleh nilai-nilai dari luar yang dipandang sebagai nilai universal.
Nilai-nilai kebangsaan, kesetaraan paham liberalisma diterapkan tanpa dilandasi oleh adat budaya bangsa, kondisi tersebut manggambarkan lunturnya semangat nasionalime, akibatnya banyak warga negara merasa tidak terlibat dengan negaranya, tidak rasa memiliki, tidak mempunyai rasa tanggung jawab serta tidak merasa bangga sebagai warga negara Indonesia.
Dari hal itulah maka Badan Kesatuan Bangsa , Politik dan Perlindungan Masyarakat memandang perlu untuk melakukan kegiatan ini.
Tujuannya adalah menumbuhkembangkan cinta dan fanatisme kebanggan dikalangan generasi muda di Kabupaten Maluku Tenggara, meningkatkan kesadaran masyarakat sebagai warga negara Indonesia akan pentingnya memahami wawasan kebangsaan, meningkatkan persatuan dan kesatuan, serta meningkatkan solidaritas dan meningkatkan rasa cinta akan tanah air.
Dikatakan, menguatnya rasa kebangsaan terkait dengan munculnya idiologi baru misalnya, ISIS yang lagi marak di hampir seantero dunia bahkan di Indonesia lebih khusus di Maluku, dimana sudah ditemukan indikasi ISIS di Kota Ambon beberapa waktu lalu.
Narasumber dalam kegiatan ini adalah Tokoh Agama , Bupati dan Wakil Bupati, Tokoh Masyarakat, OKP, Kepala BIN, TNI/POLRI, sasarannya adalah memberikan materi yang dapat menguatkan para generasi muda yang gampang terprofokasi dengan isu yang mudah menghancurkan nilai-nilai agama, budaya, dan rasa cinta kita akan negara kesatuan Republik Indonesia.(TM07)